Warga Malunda Majene Pilih Kosongkan Kampung Khawatir Terjadi Gempa Susulan
Warga Malunda, Majene, Sulawesi Barat memilih meninggalkan rumah mereka karena takut terjadi gempa susulan.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MAJENE - Warga Malunda, Majene, Sulawesi Barat memilih meninggalkan rumah mereka karena takut terjadi gempa susulan.
Diketahui, akibat rentetan gempa yang mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) sejak Kamis (14/1/2021) hingga Jumat (15/1/21) hari ini, mengakibatkan puluhan rumah rusak.
Warga yang panik dan ketakutan memilih meninggalkan rumah mereka sehingga daerah setempat, tepatnya di Kecamatan Malunda, kosong.
Baca juga: Khawatir Gempa Susulan, Warga Bikin Tenda Pengungsian di Bukit, Butuh Pasokan Makanan
Semua barang berharga mereka diangkut dengan menggunakan kendaraan baik roda empat maupun roda dua.
Bahkan ada beberapa warga terlihat membawa ternaknya untuk disimpan di tempat lebih aman yang jauh dari bibir pantai.
Dari pantauan tribun, kerusakan rumah bervariasi.
Ada yang rusak berat dan ada yang rusak ringan.
Baca juga: Diguncang Gempa, Ratusan Rumah Warga Malunda Rata dengan Tanah, Warga Mengungsi ke Bukit
Seperti rubuh hingga ada retakan.
Menurut informasi warga setempat, mereka mengungsi sejak kemarin.
Hingga hari ini mereka masih bertahan karena takut ada gempa susulan.
"Keluarga saya terpaksa mengungsi karena takut nanti ada gempa susulan, " kata Mahmuda.
Ia mengaku sangat merasakan gempa dini hari.
Baca juga: Basarnas Diminta Prioritaskan Evakuasi Korban Reruntuhan Gempa Sulbar
Rumah mereka bergoyang.
"Kami langsung lari keluar pak, alhamdulillah tidak ada korban, " ujarnya.
Gempa yang terjadi Jumat dinihari tadi, berkekuatan 6.2 SR.
Sedangkan sehari sebelumnya terjadi gempa berkekuatan 5.9 SR.
34 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa Sulbar
Sebanyak 34 orang dikabarkan meninggal dunia akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.
Hal tersebut berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada 15 Januari 2021, pukul 14.00 WIB.
"26 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane," ucap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulis, Jumat (15/1/2021).
Terdapat 10 titik lokasi pengungsian di Kabupaten Majene, antara lain di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata.
Lalu di Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua yang terdapat di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Malunda serta Kecamatan Sendana.
Baca juga: Kemensos Kirim Bantuan Logistik untuk Korban Gempa Sulbar, Risma: Kita Upayakan Secepatnya
Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat lima titik pengungsian yang berada di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.
"Sampai saat ini jaringan listrik juga masih padam dan komunikasi selular tidak stabil pada dua kabupaten tersebut," ucap Raditya.
BNPB turut mendistribusikan bantuan dalam penanganan bencana gempabumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, antara lain 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi.
Lalu 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.
Seperti diketahui, sejumlah bangunan bertingkat di kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat roboh akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,2 yang terjadi Jumat, pukul 02.28 WITA.
Pusat gempa berada di 4 kilometer Timur Laut Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Namun, getaran gempa terasa hingga Mamuju, Makassar hingga Palu.
Penulis: Hasan Basri
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Khawatir Gempa Susulan, Warga Malunda Majene Kosongkan Kampung