Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Amarah Karena Beradu Mata Berujung Maut, Pria Paruh Baya Meregang Nyawa Dibacok Pemuda di Nias

Peristiwa pembunuhan terjadi di Dusun II Desa Simanaere Kecamatan Botomuzoi, Kabupaten Nias, Sumatera Utara.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Amarah Karena Beradu Mata Berujung Maut, Pria Paruh Baya Meregang Nyawa Dibacok Pemuda di Nias
TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika
Ilustrasi pelaku kejahatan. 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Peristiwa pembunuhan terjadi di Dusun II Desa Simanaere Kecamatan Botomuzoi, Kabupaten Nias, Sumatera Utara.

Pembunuhan tersebut dipicu persoalan sepele, setelah korban dan pelaku saling bertatap-tatapan mata di jalan.

membela diri dan akhirnya membunuh Elinudi Halawa (50) dengan dibacok menggunakan parang. Peristiwa ini terjadi di Dusun II Desa Simanaere Kecamatan Botomuzoi, Kabupaten Nias.

Pelaku Sozanolo Halawa (23) diketahui warga Desa Simanaere Botomuzoi Kecamatan Botomuzoi, Nias sedangkan korban bernama Elinudi Halawa (50) warga Dusun I Desa Simanaere Botomuzoi Kecamatan Botomuzoi, Nias.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Fathan, yang Jasadnya Terbungkus Plastik, Pelaku Kesal Korban Ingkar Janji

Paur Subbag Humas Polres Nias, Aiptu Yadsen Hulu menerangkan, untuk sementara motif kejadian pembunuhan karena pelaku Sozanolo Halawa menatap korban Elinudi Halawa sehingga membuat korban emosi dan membacok pelaku.

Yadsen menuturkan kronologi kejadian terjadi pada tanggal 12 Januari sekitar pukul 15.00 WIB dimana pelaku Sozanolo sedang berada di dekat rumah milik Ama Gayanu Halawa untuk menjual pisang miliknya.

Kemudian sekitar pukul 16.30 WIB pelaku melihat korban Elinudi melintas depannya sambil berjalan kaki dengan membawa sebilah parang bersarung yang berada di pinggang sebelah kiri.

BERITA TERKAIT

"Kemudian sekitar pukul 17.00 WIB pelaku berjalan ke arah rumah milik Ama Cindi Halawa. Kemudian pelaku melihat mobil pick-up pelaku dan teman-temannya penjual pisang memberhentikan mobil pick-up tersebut," ungkapnya kepada tribun-medan.com, Sabtu (16/1/2021).

Baca juga: Fakta Pembunuhan Fathan Mahasiswa Telkom: Pamit ke Rumah Teman, Ditemukan Tewas Terbungkus Kasur

Setelah diberhentikan, Yadsen menyebutkan pelaku melihat korban Elinudi sudah berada di atas mobil pick-up dengan posisi duduk di bangku depan.

Pelaku bersama dengan temannya Siyasa dan Si Dori serta Si Fo’o naik ke atas mobil pick-up hingga di depan rumah.

"Kemudian pelaku turun dari mobil pick-up dan mobil pick-up tersebut melanjutkan perjalanannya. Kemudian mobil pick-up tersebut kembali lagi dimana pelaku masih melakukan kegiatannya menjual pisang miliknya," ungkap Yadsen.

Selanjutnya, korban datang dan menuju rumah milik Ama Gayanu Halawa.

Lalu pelaku Sozanolo menatap korban sehingga korban berkata kepada pelaku “kenapa kau natap saya” lalu pelaku menjawab “saya bukan menatapmu, bukan sengajaku”.

Korban kembali berkata “apa maksudmu menatapku" dan pelaku menjawab “saya tidak bermaksud apa-apa".

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas