Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Anggota TNI Selamatkan Keluarga dari Gempa, Jadikan Punggung sebagai Perisai dari Reruntuhan

Sertu Palemba kembali menceritakan detik-detik ketika gempa mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) lalu.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Kisah Anggota TNI Selamatkan Keluarga dari Gempa, Jadikan Punggung sebagai Perisai dari Reruntuhan
TRIBUN-TIMUR.COM/NINING
Sertu Palemba (kiri), anak kedua, Juhida, dan anak terakhirnya saat ditemui di rumah duka di Bulisu, Kelurahan Kassa, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Sabtu (16/01/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota TNI, Sersan Satu (Sertu) Palemba kembali menceritakan detik-detik ketika gempa mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) lalu.

Saat itu dirinya tengah berada di Rusun Makorem 142/Ttg, Jalan Abdul Malik Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju.

Di rusun tersebut, Sertu Palemba tidak sendirian.

Ia mendapat kunjungan dari keluarganya yang terdiri dari Juhida istrinya dan kedua anaknya Muh Andra Palemba dan kedua adik Andra.

Baca juga: Data Terbaru Korban Gempa Sulbar per 17 Januari 2021: 56 Orang Meninggal dan 826 Luka-luka

Mereka terlelap dalam tidur saat gempa terjadi.

Juhida terbangun saat mendengar suaminya berteriak Allahuakbar ada gempa... Allahuakbar ada gempa...

"Saya dengar suami saya bilang Allahuakbar ada gempa. Saya bangun dan bangunan dari atas langsung runtuh," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Sertu Palemba yang melihat reruntuhan bangunan dari atas langsung menjadi tameng untuk istri dan anak-anaknya.

Tangannya langsung menarik istri dan anak-anaknya dan mendekapnya sangat kuat.

Puing-puing bangunan berjatuhan dari atas mengenai punggungnya.

Ia sekuat tenaga menahan puing bangunan agar tidak mengenai istri dan anak-anaknya.

Namun, ada puing bangunan yang lolos mengenai anak pertamanya, Muh Andra Palemba (14).

Baca juga: Akses Jalan Sulit, Pengungsi Gempa Majene di Desa Sambabo Belum Terima Bantuan

Andra tertimpa reruntuhan setelah bapaknya berjuang melindungi mereka.

Sayangnya, nyawa Andra tidak terselamatkan.

"Saya dapat luka-luka di bagian tangan dan di punggung banyak sekali. Anak yang kedua juga terdapat luka-luka di tangan dan kaki. Istri saya lumayan aman karena dia tepat berada di bawah saya," ujar Palemba saat ditemui di rumah duka.

Sementara itu jenazah Andra tiba di Pinrang, Sabtu (16/01/2021) sekitar pukul 01.00 Wita.

Jenazahnya dimakamkan di kampung ibunya di Bulisu, Kelurahan Kassa, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang.

Cerita Suster Mia

Kabupaten Mamuju dan Majene, kembali diguncang gempa susulan pada Jumat (15/1/2021) dini hari.

Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo itu merobohkan sejumlah gedung dan rumah warga, termasuk Rumah Sakit (RS) Mitra Mamuju.

Saat gempa menguncang, seluruh ruangan rumah sakit bergoyang dan alat-alat medis berjatuhan.

Seisi rumah sakit panik dan lari berhamburan menyelamatkan diri.

Namun saat gempa menguncang, seorang suster RS Mitra bernama Natsyelia Paulus Ake asal Palipu, Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja melakukan aksi heroik.

Baca juga: Kemendikbud Terjunkan Tim Bantu Korban Gempa di Sulawesi Barat

Mia sapaan Natsyelia menyempatkan diri menyelamatkan seorang pasien dan satu bayi yang sedang berada di dalam inkubator.

Dari keterangan keluarga Mia bernama Manashe, setelah berhasil menyelamatkan satu pasien, Mia kembali ke dalam rumah sakit untuk menyelamatkan bayi.

Namun naas, belum sempat keluar, gedung rumah sakit ambruk sehingga Mia dan si bayi terjebak.

Mia saat menjalani perawatan di RS Bhayangkara Mamuju, Sulawesi Barat setelah tertimpa reruntuhan bangunan.
Mia saat menjalani perawatan di RS Bhayangkara Mamuju, Sulawesi Barat setelah tertimpa reruntuhan bangunan. (Istimewa/TribunTimur.com)

"Saat menyelamatkan bayi ini, Mia terjebak dan tertimpa bahan bangunan yang jatuh," kata Manashe, Sabtu (16/1/2021) malam.

Mia dan si bayi dilaporkan terjebak di reruntuhan gedung rumah sakit selama berjam-jam.

Keduanya baru berhasil dievakuasi sekitar pukul 12.00 Wita Jumat (15/1/2021).

Saat berhasil dievakuasi Mia dan bayi langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Mamuju.

Baca juga: Kolinlamil Buka Posko Donasi untuk Bantu Korban Gempa di Mamuju

Namun beberapa saat setelah mendapat perawatan di RS Bhayangkara, Mia menghembuskan nafas terakhirnya.

"Saat kami mendampingi ia sempat menyampaikan keluhannya dan badannya terasa dingin hingga meninggal dunia," ungkap Manashe.

Sedangkan bayi yang diselamatkan Mia saat ini masih dalam perawatan di RS Bhayangkara.

Dikatakan Manshe, almarhum Mia rencanahnya akan dikuburkan pada Senin (18/1/2021) mendatang di Kabupaten Mamuju.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Selamatkan Bayi Saat Gempa Susulan Guncang Majene, Suster Asal Tana Toraja Tewas dan Perjuangan Sertu Palemba Lindungi Keluarganya dari Gempa Sulbar, Jadikan Punggung sebagai Tameng

(Tribun-timur.com/Tommy Paseru/ Nining Angraeni)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas