Pertaruhkan Nyawa, Seorang Perawat Meninggal Setelah Lindungi Bayi dari Reruntuhan Gedung RS
Nama si perawat, yakni Natsyelia Paulus Ake asal Palipu, Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja. Sebelum meninggal, ia sempat dirawat.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Seorang perawat di RS Mitra Mamuju mempertaruhkan nyawa saat gempa melanda Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021).
Ia menyelamatkan seorang pasien dan bayi di inkubator yang terjebak berjam-jam dalam rumah sakit yang ambruk itu.
Nama si perawat, yakni Natsyelia Paulus Ake asal Palipu, Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja.
Namun, dalam upaya menyelamatan, Mia, sapaan akrab Natsyelia, terkena reruntuhan.
Ia mengalami luka dan sempat mendapat perawatan di RS Bhayangkara, hingga akhirnya meninggal dunia.
Baca juga: Kisah Sertu Palemba Jadi Tameng Hidup Istri-anaknya dari Reruntuhan Saat Gempa Landa Sulawesi Barat
Sedangkan bayi yang diselamatkan Mia saat ini masih dalam perawatan di RS Bhayangkara.
Kronologi
Pusat gempa terletak di 6 km Timur Laut Majene-Sulbar.
Namun getarannya terasa di Polewali, Pinrang hingga kabupaten Toraja, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Mbak You Disebut Ramalkan Jokowi Lengser Hingga Akan Dipolisikan: Terawangan Saya Jangan Dipercaya
Akibat gempa, sejumlah rumah warga dan gedung bertingkat ambruk bahkan rata dengan tanah.
Demikian pula bangunan RS Mitra Mamuju yang bergejolak akibat gempa tersebut. Alat-alat medis berjatuhan.
Seisi rumah sakit panik. Mereka lari berhamburan menyelamatkan diri.
Namun, perawat Mia menyelamatkan seorang pasien dan satu bayi yang sedang berada di dalam inkubator.