Bekap hingga Tak Bergerak, Bery Tak Tahu Teman Kencannya Tewas, Kini Ingin Bertemu Keluarga Yuliana
Pelaku pembunuh Yuliana di kamar hotel mengaku tak tahu jika teman kencannya itu tewas.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Dari situlah, tersangka berupa untuk memaksa korban.
"Aku langsung mengikat tangan, kaki korban pakai baju yang ada di kasur itu. Mulut korban juga aku bekap. Ternyata, setelah aku bekap, korban ini tidak bergerak lagi," ungkap tersangka yang meringis menahan sakit di kakinya.
Tahu korban tidak bergerak, tersangka langsung keluar dari kamar hotel.
Dengan tergesah-gesah, tersangka meninggalkan hotel dan pulang ke rumah.
Tersangka, awalnya tidak mengetahui secara pasti saat ditinggalkan korban ini dalam kondisi meninggal atau tidak.
Ia baru mengetahui bila korban meninggal dari media yang memberitakannya.
"Disitu, aku mulai gugup, gelisah, tidak nyeyak dan mulai tidak nyaman. Muncul rasa bersalah, karena niatnya bukan untuk membunuh korban. Karena kesal saja saat itu," ungkapnya.
Ia yang mulai tak tenang saat itu, tetap berada di rumah.
Baca juga: Pengakuan Pembunuh Janda Muda di Hotel: Korban Minta Rp 700 Ribu 3 Jam, Saya Tawar Rp 400 Ribu
Orangtua bahkan istrinya, tidak mengetahui apa yang telah diperbuatnya.
Namun, ia tahu meski tidak pergi kemanapun dan tetap berada di rumah, ada saatnya akan tertangkap.
Tersangka mengungkapkan, resiko yang telah dilakukannya bila tertangkap polisi.
Namun, ia tidak bisa berbuat banyak atas tindakan membunuh orang.
Berniat Minta Maaf
Sebelum berhubungan intim dengan korban Yuliana, tersangka Bery Saputra sempat mengobrol dengan korban.