Presiden Jokowi Terjang Banjir dan Hujan untuk Tinjau Langsung Lokasi Banjir Kalimantan Selatan
Presiden Jokowi bertolak ke Kalimantan Selatan untuk meninjau lokasi banjir. Presiden juga membagian bantuan bahan pokok untuk para korban banjir.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terjang banjir dan hujan untuk meninjau langsung lokasi banjir yang terjadi di Kelurahan Pekauman, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pada Senin (18/1/2021) siang.
Dikutip dari video yang diunggah kanal YouTube Kompas TV, Jokowi didampingi oleh Menteri PUPR, Mochamad Basoeki Hadimoeljono, dan Kepala BNPB, Doni Monardo, menyempatkan untuk berhenti di Jembatan Pekauman Martapura, untuk melihat langsung banjir yang terjadi di Kota Martapura.
Jokowi juga menyapa para korban banjir di sekitar Jembatan Pekauman dan membagikan beberapa kotak donat untuk anak-anak yang ditemuinya.
Tak hanya itu Jokowi juga membagikan bantuan bahan pokok melalui TNI kepada korban banjir yang berada di Desa Pekauman.
Saat meninjau lokasi banjir, Jokowi menyampaikan tiga hal penting yang menjadi perhatiannya dalam agenda kunjungan kerjanya kali ini.
Baca juga: Kunjungi Korban Banjir di Jember, Risma Ingatkan Ketersediaan Makanan di Masa Bencana
Baca juga: Jokowi Sebut Banjir di Kalimantan Selatan Tergolong Besar, Rendam 10 Kabupaten/Kota
Jokowi mengatakan, banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan ini adalah sebuah banjir besar.
Mungkin sudah lebih dari 50 tahun, banjir seperti ini tidak terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan.
"Saya hanya ingin memastikan ke lapangan, yang pertama mengenai kerusakan infrastruktur. Yang memang terjadi ada beberapa jembatan yang runtuh seperti yang kita lihat di belakang ini," kata Jokowi saat memberikan sambutan di Kelurahan Pekauman, Kota Martapura, pada Senin (18/1/2021).
Jokowi juga telah meminta kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), agar dalam tiga sampai empat hari ke depan, proses perbaikan jembatan dapat diselesaikan.
Jika jembatan sudah selesai diperbaiki maka mobilitas pendistribusian barang tidak akan terganggu.
Terkait proses evakuasi korban banjir, Jokowi menilai sudah tertangani dengan baik.
Jokowi menekankan bahwa logistik untuk pengungsi adalah hal yang penting.
Karena hampir 20.000 masyarakat berada di dalam pengungsian, dan membutuhkan bantuan logistik.
Sehingga kekurangan yang ada, nantinya bisa dibantu dari pemerintah pusat.
Tak lupa, Jokowi mengucapkan duka cita yang mendalam atas korban yang meninggal di musibah banjir di Kalimantan Selatan ini.
Baca juga: Pantas Mobil Dinas Jokowi Mampu Terobos Banjir di Kalsel Gunakan Land Cruiser, Berapa Harganya?
Baca juga: Jokowi Bertolak ke Sulbar, Tinjau Lokasi Gempa di Majene dan Mamuju
Ia berharap keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kesabaran dan keikhlasan.
Perlu diketahui sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir pada Kamis, (14/1/2021).
Hingga saat ini Tim SAR terus melakukan proses evakuasi korban banjir menggunakan perahu karet.
Sebagian korban yang telah dievakuasi akan diarahkan ke pos pengungsian di Stadion Demang, Martapura.
Sementara lainnya memilih untuk mengungsi ke rumah kerabat yang tidak terdampak banjir.
Dikutip dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bnpb.go.id, tercatat sebanyak 24.379 rumah terendam banjir dan 39.549 warga mengungsi.
Dengan rincian antara lain, Kabupaten Tapin sebanyak 582 rumah terdampak dan 382 jiwa mengungsi, Kabupaten Banjar 6.670 rumah terdampak dan 11.269 jiwa mengungsi, Kota Banjar Baru 2.156 terdampak dan 3.690 jiwa mengungsi, serta Kota Tanah Laut 8.506 rumah terdampak dengan 13.062 jiwa mengungsi.
Selanjutnya Kabupaten Balangan sebanyak 1.154 rumah terdampak dengan 17.501 jiwa mengungsi, Kabupaten Tabalong 407 rumah dengan 770 jiwa terdampak dan mengungsi, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 11.200 jiwa mengungsi dan 64.400 jiwa terdampak, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 387 rumah terdampak dan 6.690 jiwa mengungsi, Kota Banjarmasin dengan 716 jiwa terdampak, Kabupaten Batola 517 rumah dan 28.400 jiwa terdampak.
Selain itu, terdapat korban meninggal dunia total sebanyak 15 orang dengan rincian, Kabupaten Tanah Laut 7 orang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 3 orang, Kota Banjar Baru 1 orang, Kabupaten Tapin 1 orang, dan Kabupaten Banjar 3 orang.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)