5 Anggota Keluarganya Jadi Korban Gempa dan Rumah Mewahnya Ambruk, Ini Cerita Ketabahan Haji Sabar
Seorang pria yang akrab disapa Haji Sabar membagikan cerita ketabahan saat menghadapi ujian saat gempa menguncang di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Editor: Endra Kurniawan
Tribun Timur.com menemui Haji Sabar yang masih diselimuti duka di bawah tenda yang dibangun di sisi kanan rumanya yang roboh itu dan melakukan wawancara. Di Kota Mamuju, rumah Haji Sabar termasuk mewah.
Sebelum awak Tribun melakukan wawancara Haji Sabar memperlihatkan foto anak dan cucunya yang menjadi korban dalam peristiwa ambruknya rumahnya. Serta memperlihatkan mertua dan cucunya yang selamat.
Haji Sabar mengatakan saat gempa pertama magnitudo 5.9 SR dia berada di bengkelnya.
Setelah kejadian dia menutup bengkel dan pulang melihat kondisi rumah serta anak, mertua dan cucunya.
"Begitu gempa siang saya langsung tutup tokoh dan pulang ke rumah. Saya lihat rumah tidak ada yang retak, yang tinggal dan sampai jauh malam baru tidur, karena ditau baru saja terjadi gempa,"kata Haji Sabar .
Baca juga: Cerita Warga Kepulauan Talaud Saat Gempa M 7,0 Mengguncang, Sempat Mengira Terjadi Tabrakan
Malam sudah larut dia pun sudah mulai merasakan kantuk. Haji Sabar tidur, namun belum lama tertidur, tepat pukul 02.30 Wita bencana itu datang.
Rumah mewahnya berlantai empat yang memakan biaya hingga Rp 2 miliar ambruk total diguncang gempa magnitudo 6.2 SR.
Lima orang tewas dari delapan orang yang tinggal dalam rumah tersebut saat gempa bumi magnitudo 6.2 SR mengguncang Mamuju.
Kelima yang tewas adalah tiga orang anaknya, yakni Hj Ririn, Hj Atti dan Dian Rizki dan dua cucunya, yakni Kaizah dan Salsabilah.
Sementara yang selamat tiga orang, yakni Haji Sabar sendiri, mertua H Cammunu dan seorang cucu perempuannya, Laelah, adik dari Kaizah.
"Saya tidur di kamar lantai dua, itu cucuku yang selamat tidur di bawa tempat tidurku, begitu bergetar langsung hancur, rubuh rapat ke tanah,"ujar Haji Sabar .
Lalu bagaimana Haji Sabar bisa selamat dari maut atau bencana yang menimpanya?
Dikatakan, dia selama karena lantai tiga dan lantai empat yang rubuh tidak langsung rapat ke lantai dua, ada ruang sekitar satu meter dari tempat tidurnya.
Baca juga: Gempa M 7,1 Guncang Sulut. Warga Kepulauan Sangihe Khawatir Tsunami
"Makanya saya selamat, kamarku kan 10 per 10 meter, jadi saat rubuh ada ruang tersisa sekitar satu meter, makanya runtuhan bangunan itu tidak rapat ke saya, makanya cucu saya satu orang juga selama,"tuturnya.