Dibantu Dokter Marinir dan Kostrad, Seorang Pengungsi Korban Gempa Sulbar Melahirkan di Posko TNI
Nurdah (33) seorang pengunsi korban terdampak gempa di Mamuju melahirkan di posko kesehatan TNI, Minggu (24/1/2021) dini hari.
Editor: Adi Suhendi
Jubir Satgas Penanggulangan Bencana, Muhammad Natsir mengatakan, perpanjangan masa tanggap darurat selama satu pekan mulai dari 28 Januari 2021 mendatang.
"Untuk mengoptimalkan penanganan korban gempa bumi kita perpanjang masa tanggap darurat bencana,"kata Natsir, Minggu (24/1/2021).
Muhammad Natsir mengungkapkan, perpanjangan waktu tanggap darurat gempa bumi Sulbar dipengaruhi oleh beberapa faktor.
"Masih banyak warga yang takut kembali ke rumah,"ujarnya.
Baca juga: Ratusan Warga di Majene Terisolir, Stok Makanan Terbatas Usai Gempa, Tersenyum Saat Bantuan Datang
Baca juga: Jelang Siang Ini Gempa Susulan 2,9 SR Guncang Sulbar, Akibat Aktivitas Patahan Naik Mamuju
Dia mengungkapkan sesuai dengan analisa di lapangan, memang masih banyak warga Mamuju dan Majene yang memilih menetap di pengungsian.
"Mereka perlu penanganan optimal baik aspek kesehatan, transportasi dan lain-lain,"ujarnya.
Berdasarkan, data Satgas pengungsi di Kabupaten Mamuju sebanyak 60.505 orang dan Majene sebanyak 29.119 orang sehingga total pengungsi sebanyak 89.624 orang.
Gempa Susulan
Jelang Minggu (23/1/2021) siang,gempa bumi tektonik dengan kekuatan 2,9 SR kembali mengguncang Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (24/1/2021).
Menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi sekitar ukul 10.38.55 wita.
Gempa bumi tektonik dengan kekuatan 2,9 SR kembali mengguncang Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (24/1/2021).
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3.10 LS dan 119,16 BT.
Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar, Darmawan mengatakan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Patahan Naik Mamuju (Mamuju Thrust Fault).