Kasus Perampokan Ibu Guru di Padang, Tak Sengaja Masuk Mobil Berisi Penjahat saat Hendak ke Sekolah
Seorang ibu guru di Kota Padang menjadi korban perampokan saat hendak pergi ke bekerja.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu guru di Kota Padang menjadi korban perampokan saat hendak pergi ke bekerja.
Kejadian ini bermula saat Nurlela menaiki sebuah mobil dalam perjalanan dari Kota Padang menuju Padang Pariaman, Selasa (2/2/2021).
Namun siapa sangka, mobil yang korban naiki berisi para pelaku kejahatan.
Dari penjelasan Kepala MAN 1 Padang Pariaman, Amrizon, kepala sekolah tempat korban mengajar, semula korban mengira kendaraan yang dinaikinya adalah jasa angkutan mobil travel yang biasa ia gunakan.
Dikatakan, selang beberapa menit perjalanan dalam mobil, mendadak korban mendapat perlakuan kasar oleh kawanan pelaku rampok tersebut.
Lanjutnya, korban yang masih berada di bawah ancaman pelaku juga mengalami perlakuan kasar ketika secara paksa anting emas diambil di telinga hingga mengalami sakit.
Baca juga: Aksi Perampokan di SPBU Jalan Raya Benoa, Pelaku Todongkan Pedang, Uang Rp 10 Juta Dirampas
Begitu pula, imbuhnya ketika kawanan pelaku rampok memaksa korban agar memberitahukan nomor/kode PIN dari kartu Anjungan Tunai Mandiri atau ATM miliknya.
"Sedangkan untuk ATM (korban) dimintai nomor pin oleh pelaku sembari mereka (kawanan pelaku) terus keliling dan jalan-jalan mencari mesin ATM," katanya.
Pada saat, para pelaku mendapatkan ATM dan ternyata korban memberikan kode pin yang salah, lantas korban mendapatkan kekerasan lagi.
Diduga, kepala korban sempat dibenturkan oleh kawanan rampok ke mobil tersebut.
Setelah diberikan pin dan ternyata salah, kepala korban dibenturkan ke dinding mobil oleh kawanan pelaku rampok tersebut.
Kejadian mengenaskan setelah pelaku mendapat kode yang benar dari pin ATM milik korban, seketika saldo tabungan korban dikuras sampai habis.
Korban Setiap Pagi Berangkat
Dilansir TribunPadang, Rabu (3/2/2021), Kepala MAN 1 Padang Pariaman, Amrizon sebelumnya menyebutkan korban bernama Nurlela memang seorang guru yang mengajar Quran dan Hadist di sekolah yang dikepalainya tersebut.