Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

8 Fakta Ibu di Lampung Bunuh Bayinya, Tutupi Hasil Perselingkuhan hingga Kecurigaan Suami

Kapolsek Teluk Betung Selatan, Komisaris Hari Budianto mengatakan, tersangka berinisial AO (35) ditangkap pada Senin (8/2/2021).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in 8 Fakta Ibu di Lampung Bunuh Bayinya, Tutupi Hasil Perselingkuhan hingga Kecurigaan Suami
Joviter Muhammad/Tribun Lampung
AO (35) sang wanita tersebut tidak sendiri, pria selingkuhannya MA (43) juga mendapat status yang sama. 

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG -  Seorang ibu ditangkap polisi karena diduga membunuh anak kandungnya sendiri.

Korban bernama Kartika Suci Rahayu, bayi berusia 9 bulan yang merupakan warga Jalan WR Supratman, Teluk Betung Selatan.

Kapolsek Teluk Betung Selatan, Komisaris Hari Budianto mengatakan, tersangka berinisial AO (35) ditangkap pada Senin (8/2/2021).

"Satu orang tersangka lain juga sudah kami tangkap, yakni otak dari pembunuhan itu, berinisial MA yang merupakan selingkuhan dari tersangka AO," kata Hari di Mapolsek Teluk Betung Selatan, Lampung, Selasa (9/2/2021).

Motif pembunuhan

Ternyata, motif pembunuhan itu untuk menutupi perselingkuhannya dengan MA (40).

Kapolsek Teluk Betung Selatan Hari Budianto mengatakan, motif pembunuhan itu adalah untuk menutupi jejak perselingkuhan mereka.

Berita Rekomendasi

"Kami masih dalami dugaan pembunuhan ini," kata Hari, di Mapolsek Teluk Betung Selatan, Selasa (9/2/2021).

Baca juga: Kasus Wanita Gendong Mayat Bayi di Telukbetung, Begini Nasib Sang Ibu dan Selingkuhannya

Hubungan asmara

Kata Hari, mereka ini telah menjalin hubungan asmara sejak AO mengandung korban usia lima bulan kehamilan.

Kata Hari, pembunuhan itu diduga terjadi pada Sabtu (6/2/2021) malam dan sudah direncakan dua bulan lalu.

"Upaya pembunuhan itu dilakukan tersangka dengan memberikan korban minuman yang terdiri dari gula merah, asam jawa, dan minyak obat rambut," ungkapnya.

Bayi Mirip Selingkuhan

Pelaku membunuh anaknya karena beredar kabar jika bayi yang dilahirkan itu mirip dengan selingkuhannya.

"Setelah korban lahir, ada isu di warga setempat kalau wajah korban mirip dengan tersangka MA," katanya.

Untuk meredam isu itu, kata Hari, tersangka MA pun berencana untuk menghilangkan nyawa bayi malang itu.

Bayi dititipkan

Usai membunuh bayinya, tersangka AO kemudian menitipkan korban kepada neneknya.

"Setelah korban tidak bernyawa, korban dititipkan oleh tersangka AO kepada nenek korban," ujarnya.

Diduga, sambung Hari, saat pelaku menitipkan korban ke neneknya sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Karena penasaran, sang nenek pun lantas mengeceknya dan benar bayi itu sudah tidak bernyawa lagi.

"Ternyata saat dicek oleh nenek korban, bayi itu sudah meninggal dunia," ungkapnya.

Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat Pasal 80 ayat 4 Undang-undang Perlindungan Anak dan Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana.

"Hukuman maksimal adalah hukuman mati," tegasnya.

Gendong Anak Sudah Meninggal

Warga membeberkan pemandangan tak biasa sebelum penemuan bayi tak bernyawa.

Tetangga sempat melihat ibu si bayi mondar-mandir di depan rumah selepas Magrib.

FH (34), suami AO mengatakan, sebelum kejadian, istrinya pamit mau pergi ke rumah kakaknya di Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung.

"Katanya mau nginep. Jadi dia pergi sama anak saya (korban) jam 11 siang. Terus telepon jam empat (sore) mau nginep," katanya, Minggu (7/2/2021).

Dia menuturkan, sekitar pukul 18.30 WIB, tetangga melihat AO dengan menggendong anaknya mondar-mandir di depan rumah ibunya.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Wanita Tewas Tertancap Bambu, Korban Dibunuh oleh Pacarnya Sendiri

Ada dugaan, kata Feri, si bayi sudah tak bernyawa saat itu.

"Padahal rame di rumah ini. Mungkin itu sudah meninggal. Tapi istri saya takut, jadi balik keluar lagi," bebernya.

Dia mengaku tak ada masalah dengan istrinya.

"Gak ada masalah. Pagi itu kami ngobrol," tuturnya.

Dia menduga anaknya meninggal dunia karena jatuh dari tempat yang tinggi.

Menurutnya, sang istri takut mengungkapkan hal yang sebenarnya.

Saat ini, kata Feri, jenazah sang anak sudah dimakamkan.

"Jenazah sudah dimakamkan tadi siang," tandasnya.

Mulut Sudah Biru

Warni (49) tak pernah menyangka bakal menemukan cucunya dalam kondisi tak bernyawa dengan cara yang tak wajar.

Warni menceritakan, saat itu ia sudah curiga karena cucunya tak menangis seperti biasanya.

Ia baru mengetahui cucunya meninggal dunia karena sang kakak menangis.

Warni menunjukkan jasad sang cucu di tempat tidur, Minggu (7/2/2021). Seorang ibu menitipkan
Warni menunjukkan jasad sang cucu di tempat tidur, Minggu (7/2/2021). Seorang ibu menitipkan bayi yang diduga telah meninggal dunia ke rumah mertuanya di Jalan WR Supratman, Gang Masjid Nurul Huda, Kelurahan Talang, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, Sabtu (6/2/2021) malam.

"Cucu saya yang meninggal ini nomor dua. Nah, kakaknya umur empat tahun ini nangis. Katanya adiknya diem aja," ujarnya, Minggu (7/2/2021).

Warni juga penasaran.

Karena saat dibawa ke rumahnya, cucunya itu tidak ada respons sama sekali dan hanya diam.

"Waktu dibawa ke sini gak nangis. Padahal kalau mau ditidurin aja nangis," tuturnya.

Warni pun bergegas ke kamar dan melihat mulut cucunya sudah membiru.

"Ini badannya sudah keras. Kakaknya nangis, takut liat adiknya. Mulutnya biru, dada sama perut pada biru juga," tandasnya.

Pengakuan suami

Sementara itu, FM, suami AO mengaku sudah curiga jika istrinya berselingkuh dengan pria lain.

Hal itu diketahui FM sejak AO masih mengandung korban.

"Dari mengandung lima bulan, saya udah curiga," kata FM.

Terkait dengan kasus yang dialami istrinya, FM pun menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

"Saya serahkan kepada polisi, baik buruknya istri saya ke polisi," ujarnya.

Pembunuhan berencana

Atas dasar itu, kata Hari, kedua tersangka dikenakan Pasal 80 ayat 4 UU Perlindungan Anak dan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana.

"Hukuman maksimalkan adalah hukuman mati," kata Hari.

Diberitakan sebelumnya, seorang ibu kandung tega membunuh anak kandungnya yang masih berusia 9 bulan.

Pembunuhan itu dilakukan bersama selingkuhan untuk menutupi jejak perselingkuhan mereka.

Sumber: Kompas.com/Tribun Lampung

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas