Pasutri di Tasikmalaya Nyaris Jadi Korban Saat Terjadi Pergerakan Tanah, Begini Ceritanya
Pergerakan tanah di Kampung Babakan Jeruk mengakibatkan tujuh rumah termasuk bangunan SD Babakan Jeruk mengalami kerusakan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Bencana pergerakan tanah melanda Kampung Babakan Jeruk, Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya.
Pasangan suami istri Salim (43) dan Rinrin (38), sewaktu pergerakan tanah terjadi, Minggu (7/2) dini hari, sedang berhubungan suami istri.
"Tiba-tiba muncul getaran yang kuat.
Saya pikir ada gempa besar, kami langsung loncat ke luar kamar," kata Salim saat ditemui Kamis (11/2).
Beruntung, kata Salim, ia dan istrinya cepat sadar dalam kondisi tanpa busana. Mereka hanya bisa ketakutan di dalam rumah.
Baca juga: Pergerakan Tanah di Kabupaten Tasikmalaya, 84 Rumah dan Satu Masjid Rusak
"Kami berdua nyaris saja membuka pintu dan langsung keluar menyelamatkan diri.
Untung saja keburu sadar, terutama istri saya," ujar Salim mengenang kejadian itu sambil tertawa.
Pergerakan tanah di Kampung Babakan Jeruk mengakibatkan tujuh rumah, termasuk bangunan SD Babakan Jeruk, mengalami kerusakan.
Ketujuh rumah yang rusak berada di jalur retakan dampak pergerakan tanah.
Baca juga: Warga Inggris Terduga Teroris Bermukim di Tasikmalaya, Akan Dideportasi
Selain sebuah toko ambruk, juga bangunan SD Babakan Jeruk rusak parah.
Kepala Desa Singajaya, Daden Alek Solihin, menyebutkan, kerusakan bangunan SD Babakan Jeruk mengakibatkan kerugian sekitar Rp 1,3 miliar.
"Bangunan yang rusak terdiri dari kantor dua lantai yang di atasnya ruang perpustakaan ambruk, serta empat ruang kelas yang mengalami keretakan parah dan sudah tidak bisa digunakan lagi," kata Daden.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pergerakan Tanah di Tasik Dikira Gempa, Pasangan Suami Istri Ini Nyaris ke Luar Rumah Tanpa Busana