Kisah Pria yang Dipenjara di Rumah, Depresi Ayah Meninggal, Pernah Dirawat di RSJ, Kini Ingin Bebas
Kisah seorang pria yang 'dipenjara' di rumah sendiri datang dari Ponorogo, Jawa Timur.
Editor: Endra Kurniawan
Saat itu ia mengaku pasrah dan tidak bisa melawan karena ia sudah dipukuli warga.
Setelah itu Hengky dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang, Kabupaten Malang untuk berobat.
"Pernah di bawa ke Lawang selama 35 hari. Lalu dijemput setelah sudah koordinasi dengan sana (RSJ Lawang)," lanjutnya.
Hengky sendiri mengaku awal ia depresi karena meninggalnya sang bapak saat bekerja di Malaysia.
Baca juga: Kasus Salah Kirim Jenazah TKW, Keluarga Justru Terima Jasad yang Berbeda, Terungkap dari Foto
Ia lalu diobatkan oleh saudaranya dengan imbalan tanah ayahnya.
"Betul uangnya dari sana, tapi kan sudah ada imbalan tanah, (kenapa) biayanya diungkit-ungkit," jelas Hengky.
Walaupun merasa waras, Hengky bersedia jika kembali dilarikan ke rumah sakit atau menjalani pengobatan lainnya.
"Saya pengennya bebas, kerja. Kalau begini kan tidak ada solusinya," ucap Hengky.
Hengky sendiri sempat kerja di Malaysia. Ia juga mempunyai istri dan seorang anak.
"Saya sudah ditinggal istri sejak tahun 2015. Kalau anak saya sudah ikut neneknya," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Bapak Muda Ini Dikurung di Penjara Sempit Rumahnya di Ponorogo, Ditinggal Istri dan Dianggap Gila
(Suryamalang.com/Sofyan Arif Candra)