Seorang Oknum PNS Rudapaksa Anak Kandungnya yang Masih TK, Awalnya Jemput Korban di Sekolah
Seorang oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) berinisial SU (46) tega merudapaksa anak kandungnya sendiri, Kembang (4) bukan nama sebenarnya.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
TRIBUNNEWS.COM - Seorang oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh berinisial SU (46) tega merudapaksa anak kandungnya sendiri, Kembang (4) bukan nama sebenarnya.
Aksi bejat pelaku itu dilakukan berawal saat dirinya menjemput korban yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK) di sekolah, Kamis (14/1/2021).
Perbuatan bejat pelaku terbongkar saat korban mengeluh sakit di bagian sensitifnya.
Saat menjemput korban di sekolah para guru tak menaruh curiga terhadap korban.
Karena para guru yang ada di TK tempat korban sekolah merasa mengenal tersangka SU, sebagai ayah kandung korban.
Sehingga besar dugaan para guru yang ada di sana mengizinkan saat oknum PNS itu menjemput Kembang dari sekolahnya.
Terkait tersangka SU yang menjemput korban pada saat itu dari sekolahnya, diketahui dari keterangan seorang guru di TK tersebut kepada ibunya yang datang ke sekolah sekitar pukul 12.00 WIB.
Baca juga: Oknum PNS di Aceh Rudapaksa Anak Kandung, Organ Intim Korban Ada Luka Lecet dan Pelaku Masih Bantah
Baca juga: Seorang Anak di Bawah Umur Dirudapaksa 5 Remaja di Lapangan, Korban Datang karena Hendak Diberi Uang
Lalu, diketahui juga tersangka SU membawa Kembang, anaknya itu ke rumah mereka di salah satu gampong dalam Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.
“Tersangka SU dan istrinya itu selama ini sudah pisah rumah, karena ada permasalahan internal dalam rumah tangga mereka," kata Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Krisdiyanto, melalui Kasat Reskrim, AKP Muhammad Ryan Citra Yudha, SIK, Rabu (17/2/2021).
Mantan Kasat Reskrim Polres Aceh Tamiang ini menyebutkan kasus rudapaksa itu terungkap setelah berselang empat hari kemudian, yakni pada Senin (18/1/2021)
Pada waktu itu korban yang diantar kembali oleh neneknya ke rumah ibunya, tapi sekitar pukul 16.00 WIB, gadis kecil itu tiba-tiba mengeluh sakit pada kemaluannya.
Ibu korban yang mendengar keluhan anaknya itu, langsung membawa kembang ke rumah kakaknya yang kebetulan berprofesi sebagai bidan.
"Dari pemeriksaan yang dilakukan oleh kakaknya itu, di kemaluan gadis itu ditemukan lecet serta ada cairan putih," terang AKP Ryan mengutip keterangan ibu korban di laporan Polisi Nomor LPB/22/I/YAN.2.5/2021/SPKT, tanggal 22 Januari 2021.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.