Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hingga Februari 2021, BPBD Catat 39 Bencara Tanah Longsor di Banjarnegara, Tak Ada Korban Jiwa

Selain berdampak ke rumah warga, beberapa kejadian longsor juga menimpa jalan, baik jalan kabupaten maupun jalan provinsi.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Hingga Februari 2021, BPBD Catat 39 Bencara Tanah Longsor di Banjarnegara, Tak Ada Korban Jiwa
Istimewa
Longsor menimpa jalan provinsi akses menuju Dieng di Desa Batur Kecamatan Batur Banjarnegara, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Hingga pertengahan Bulan Februari 2021 atau belum genap dua bulan, BPBD Banjarnegara mencatat terjadi 39 peristiwa tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Banjarnegara Raib Sekhudin mengatakan, rentetan peristiwa longsor itu tersebar di sejumlah desa di beberapa Kecamatan, yakni di Kecamatan Kalibening, Kecamatan Punggelan, Kecamatan Purwanegara, Kecamatan Banjarnegara, Kecamatan Pagedongan dan Kecamatan Batur.

"Ada 39 kejadian longsor di tahun 2021 sampai Februari, " katanya, Sabtu (20/2/2021).

Tetapi ia memastikan, berbagai peristiwa longsor yang terjadi itu tidak sampai memakan korban jiwa.

Kebanyakan bahkan hanya longsor ringan dengan tingkat kerusakan kecil, misalnya tembok rumah jebol atau retak-retak karena pergerakan tanah.

Selain berdampak ke rumah warga, beberapa kejadian longsor juga menimpa jalan, baik jalan kabupaten maupun jalan provinsi atau akses menuju kawasan wisata Dieng.

Baca juga: Pengungsi Longsor di Nganjuk Keracunan Makanan Bantuan Masyarakat, Diduga Berasal dari Mie Ayam

Baca juga: UPDATE Longsor Desa Ngetos Nganjuk, 13 Orang Ditemukan Tewas dan Enam Orang Masih Hilang

Di antara banyaknya kejadian itu, dua peristiwa longsor yang menjadi perhatian cukup serius adalah gerakan tanah di Desa Suwidak dan Desa Bantar Kecamatan Wanayasa, serta di Desa Glempang Kecamatan Mandiraja.

Berita Rekomendasi

Sebab di tiga desa itu bencana alam yang terjadi sampai merusak rumah warga hingga malahirkan pengungsian.

Di Desa Glempang misalnya, delapan keluarga atau 20 jiwa harus mengungsi karena tempat mereka terancam longsor.

"Longsor berdampak ke pemukiman dan menimbun jalan," katanya.

Selain longsor, bencana alam lain yang mengiringi musim hujan di awal tahun di Banjarnegara adalah angin kencang dan banjir.

Enam kejadian angin kencang dilaporkan sempat terjadi di wilayah Kecamatan Rakit, Kecamatan Bawang, dan Kecamatan Mandiraja.

Angin kencang mengakibatkan pohon tumbang hingga merobohkan rumah warga.

Selain itu, di awal tahun ini banjir juga terjadi di dataran tinggi Kalibening.

Ratusan hektar sawah di blok Sindu milik petani di enam Desa, yakni Desa Sikumpul, Bedanya, Sirukun, Gunung langit, Karanganyar dan Sidakangen terendam. Banjir juga sempat merendam jalan Kabupaten yang melintasi areal persawahan tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Tidak Sampai Dua Bulan, 39 Peristiwa Longsor Terjadi di Banjarnegara

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas