Bocah 4 Tahun Diculik saat Bermain, Ternyata Didalangi Pecatan TNI, Gagal setelah Viral di Medsos
Seorang bocah berinisial DI (4) diculik saat sedang asyik bermain sepeda di depan rumahnya.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah berinisial DI (4) di Palembang diculik saat sedang asyik bermain sepeda di depan rumahnya.
Ternyata penculikan itu didalangi oleh pecatan TNI.
Aksi penculikan itu gagal setelah viral di media sosial.
Penculikan itu terjadi pada Jumat (19/2/2021). Dalam rekaman kamera pengawas atau CCTV, pelaku membawa korban kabur menggunakan sepeda motor.
Video tersebut viral di media sosial dan membuat warga geram. Kedua pelaku penculikan itu adalah Suhartono (38) yang merupakan seorang pecatan TNI dan rekannya Sutriono (32).
Mereka mengaku nekat menculik bocah empat tahun itu karena butuh uang untuk kehidupan sehari-hari.
Kedua pelaku memiliki peran berbeda. Suhartono bertugas menunggu korban dan Sutriono melakukan eksekusi.
Baca juga: Panik karena Viral, Penculik Bocah 4 Tahun di Palembang Pura-pura jadi Penyelamat Lalu Telfon Polisi
Baca juga: Remaja 18 Tahun Diculik, Pelaku Minta Tebusan Rp 15 Juta, Diduga karena Paman Punya Utang Narkoba
Mereka mencari korban secara acak. Saat melintas di Jalan Suparman, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang, Sutriono melihat DI sedang bermain sepeda bersama kakaknya, DN.
Sutriono lalu mendekati DI dan berpura-pura menanyakan ayah korban.
Mengetahui orangtua korban berada di dalam rumah, pelaku langsung membawa korban menggunakan motor.
DN yang melihat adiknya dibawa kabur langsung berteriak minta tolong. Jeritan itu didengar orangtua korban dan tetangga.
Aksi penculikan itu terekam kamera pengawas atau CCTV. Warga pun membagikan video itu ke media sosial.
Suhartono yang menunggu kedatangan Sutriono di kawasan Kebun Sayur, Palembang, membatalkan niat menculik korban.
Ia takut setelah melihat ramainya pemberitaan tentang penculikan yang dilakukannya di media sosial.
"Pelaku rencananya meminta uang tebusan Rp 100 juta ke orangtua korban, tapi batal karena aksinya sudah viral dulu di media sosial," kata Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Edi Rahmat saat dikonfirmasi, Minggu (21/2/2021).
Ia langsung kabur meninggalkan Sutriono seorang diri di kawasan Kebun Sayur.
Karena ketakutan, Sutriono pun membawa korban ke rumahnya yang berada di kawasan Kilometer (KM) 11, Jalan Taman Murni, Kelurahan Alang-alang Lebar, Kecamatan Alang Lebar, Palembang.
"Sesampainya di rumah, tersangka meminta tolong kepada temannya untuk mengembalikan korban ke orangtuanya. Kemudian Yanca menghubungi polisi," kata Edi.
Teman pelaku berinisial Y itu mengaku menemukan korban di pinggir jalan dengan kondisi tangan terikat dan mata tertutup.
Polisi pun menemukan kejanggalan dalam keterangan Y.
Baca juga: Kisah Remaja Diculik dengan Minibus Hitam, Dilatarbelakangi Tunggakan Utang Orangtuanya
Penyelidikan pun dilanjutkan hingga petugas menangkap Sutriono yang masih ada di rumahnya.
"Antara rumah dan korban ditemukan itu lokasinya berdekatan," ujar Edi.
Setelah menangkap Sutriono, petugas mendapatkan informasi jika Suhartono juga ikut terlibat. Hanya beberapa waktu dari penangkapan Sutriono, polisi mendapatkan lokasi keberadaan Suhartono.
Saat hendak ditangkap, Suhartono yang sedang berada di rumah mertuanya menyadari kedatangan polisi.
Ia mencoba kabur sehingga terpaksa dilumpuhkan polisi.
(Kompas.com: Kontributor Palembang, Aji YK Putra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Penculikan Anak di Palembang, Didalangi Pecatan TNI, Gagal karena Viral di Medsos"