Kisah Maling Miskin di Pekalongan, Tak Punya Motor Modal Jalan Kaki dan Obeng
AKP Akhwan mengungkapkan, selama melakukan aksinya, tersangka berjalan kaki dari rumah menuju ke lokasi yang disasar.
Editor: Hendra Gunawan
"Saya jalan berkilo-kilo meter untuk menuju sekolah dan kantor desa yang akan dibobol," ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pekalongan AKP Akhwan Nadzirin mengatakan, satreskrim Polres Pekalongan berhasil mengungkap kasus spesialis pembobolan di sekolah dan kantor kepala desa.
"Kami berhasil mengamankan satu tersangka dan dari catatan tersangka ini sudah dua kali terjerat dengan kasus yang serupa," kata AKP Akhwan.
Terungkapnya, kasus ini berdasarkan adanya laporan dari kepala sekolah dan kepala desa yang kehilangan komputer.
"Tercatat, bahwa pelaku ini sudah delapan TKP melaksanakan aksi pencuriannya di wilayah hukum Polres Pekalongan.
Tersangka spesialis dengan kasus ini karena dia melakukan kegiatan ini seorang diri dengan alat bantu obeng," imbuhnya.
AKP Akhwan mengungkapkan, selama melakukan aksinya, tersangka berjalan kaki dari rumah menuju ke lokasi yang disasar.
"Lokasi yang dibobol yaitu SMPN 4 Kajen, SD Pringsurat, SD Sinangohprendeng, SD Tanjungkulon, SMPN 3 Kajen, Kantor Desa Sabarwangi, Kantor Desa Kulu, dan Kantor Desa Sinangohprendeng," ungkapnya.
Pihaknya menambahkan, tersangka akan dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.
"Ancaman hukumannya 7 tahun kurungan penjara," tambahnya. (Indra Dwi Purnomo)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Saking Miskinnya Maling Komputer Jalan Kaki ke Sekolah-sekolah di Pekalongan, Kaki Pincang Ditembak