5 Fakta Pasutri Punya 16 Anak: Berawal Ingin Punya Anak Laki-laki, Tolak Orang yang Ingin Mengasuh
Pasangan suami istri di Kota Malang, Jawa Timur mendadak menjadi viral karena memiliki 16 anak.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kisah pasangan suami istri di Kota Malang, Jawa Timur baru-baru ini menjadi perhatian publik.
Mereka adalah Mulyono (46) dan Partina (45) yang mendadak viral karena memiliki 16 anak.
Pasangan ini menikah tahun 1986, saat itu Mulyono masih berusia 12 tahun dan Partina 11 tahun.
Kisah mereka pertama kali diketahui dari media sosial setelah salah satu anaknya mengunggah video di aplikasi TikTok pada 29 Januari 2019 lalu.
"Motivasinya cuma iseng, sedang tidak ngapa-ngapain sama adik. Akhirnya foto-foto dibuat video," kata Ariyana (23), anak nomor tujuh.
Baca juga: Viral Pria Temukan Cicak Berkepala Dua dan Berkaki Lima, Berniat Dijual Seharga Rp 10 Juta
1. Berawal dari ingin punya anak laki-laki
Melansir dari Kompas.com, ditemui di kediamannya di Jalan Karakatau Nomor 19 Kota Malang, Rabu (24/2/021), pasangan suami istri itu bercerita hingga akhirnya dikaruniai 16 anak.
"Awalnya ingin punya anak laki-laki, tapi yang lahir perempuan. Akhirnya keterusan (sampai 16 anak)," ujar Mulyono.
Hal senada juga disampaikan Partina. Saat baru menikah, keduanya berniat hanya ingin memiliki dua anak.
"Awalnya ingin punya dua saja, laki-laki dan perempuan. Tapi yang atas (Tuhan) memberi. Yang tidak punya anak saja ingin punya anak," kata Partina.
Setelah menikah pada 1986, dua tahun kemudian pada 1988, anak pertama mereka lahir. Setahun kemudian anak keduanya pun lahir.
"Selisihnya kurang lebih satu tahun, dua tahun, paling lama empat tahun," ungkap Mulyono.
Dari ke-16 anaknya, dua di antaranya meninggal, yakni anak nomor tiga dan yang terakhir.
Anak nomor tiga meninggal dalam usia tujuh bulan, sedangkan anak nomor 16 meninggal dalam usia 21 hari.
Baca juga: Kisah Pasutri Punya 16 Anak, Berawal Ingin Anak Laki-laki, Menikah saat Usia 12 dan 11 Tahun
Baca juga: Kisah Martono-Partina, Menikah Muda Kini Punya 16 Anak, Dua Diantaranya Meninggal Dunia
2. Tolak orang yang ingin mengasuh
Partina mengaku sudah pernah mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dan sudah pernah memasang implan susuk.
Namun, implan tersebut terpaksa dicabut karena membahayakan kesehatannya. Ia pun mengaku tak menyesal mempunyai banyak anak.
Bahkan, ketika ada orang yang berniat untuk mengasuh anaknya menjadi anak angkat, Partina menolak. Padahal, saat itu, ia ditawari rumah dan uang.
"Dulu ada yang mau diambil orang, tapi saya tidak mau, kasihan."
"Mau dikasih rumah, uang, tapi saya tidak mau. Niarkan kumpul, makan tidak makan yang penting kumpul. Alhamdulillah tidak ada yang ikut orang," terangnya.
Saat ini, delapan dari anaknya masih berada di bangku pendidikan. Satu orang kuliah di Universitas Negeri Malang.
Kemudian, tiga orang duduk di bangku SMP, tiga orang lagi di bangku SD, dan satu orang masih TK.
Karena jumlah anggota keluarganya banyak, kartu keluarga milik keluarga tersebut lebih dari satu lembar.
3. Terancam tak punya tempat tinggal
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, pasangan suami istri yang memiliki 16 anak tersebut terancam tidak punya tempat tinggal.
Pasalnya, rumah yang menjadi tempat tinggal mereka saat ini adalah rumah milik orang. Mereka hanya menumpang di rumah tersebut.
Sementara, rumah yang ada di Jalan Karakatau Nomor 19 Kota Malang itu sudah laku dijual oleh pemiliknya.
Mulyono dan seluruh keluarganya diberi waktu hingga bulan Mei 2021 berada di rumah tersebut.
"Diberi waktu sampai Mei di sini," ujar Mulyono.
Ia mengaku, tinggal di rumah tersebut sejak 2015. Mereka menempati rumah itu secara gratis.
"Cuma disuruh bayar listrik dan air," ujarnya.
Baca juga: Pasutri di Malang Punya 16 Anak, Kartu Keluarga Tak Muat Cantumkan Semua Nama Anak
Baca juga: Viral Foto Pria Bawa PS5 di Tengah Banjir, Ternyata Dibeli Khusus untuk Anaknya
4. Selalu tinggal di kontrakan
Mulyono mengaku, sejak menikah belum memiliki rumah sendiri, ia dan keluarganya selalu tinggal di tempat kontrakan.
Ia dan keluarganya juga pernah merantau ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan mulai 1993 hingga 2002.
Setelah itu, mereka memutuskan untuk kembali ke Malang.
"Belum pernah punya rumah. Pindah-pindah terus, kontrak-kontrak gitu," kata dia.
5. Berjualan bakso
Untuk menghidupi kebutuhan keluarganya, Mulyono mengaku berjualan bakso keliling, sedangkan Partina membuka warung di daerah Jagalan.
"Jualan bakso saya, keliling. Kalau istri jualan di Jagalan, sewa lapak di situ," jelasnya.
Meski harus menafkahi anak-anaknya, pasangan suami istri itu mengaku senang punya banyak anak.
"Ramai gitu juga senang. Mau mandi, mau makan saja bertengkar. Mau mandi masih sempat bertengkar," ungkap Partina.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Andi Hartik)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.