Viral Bayi Hiu di Rote Ndao Menyerupai Wajah Manusia, BKSDA NTT: Indikasi Cacat Bawaan
BBKSDA Nusa Tenggara Timur angkat bicara soal bayi hiu menyerupai wajah manusia yang ditemukan nelayan di Kabupaten Rote Ndao.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur ( NTT), angkat bicara soal bayi hiu menyerupai wajah manusia yang ditemukan nelayan di Kabupaten Rote Ndao.
Kepala BBKSDA NTT Timbul Batubara mengatakan, pihaknya sudah mendatangi langsung warga yang menyimpan bayi ikan hiu itu.
Baca juga: 5 Fakta Oknum Polisi Bunuh 2 Gadis di Sumut: Berawal Sakit Hati, Pelaku Mengeksekusi Korban di Hotel
"Bayi ikan hiu itu disimpan dan diawetkan di rumah Akram Hanasim, warga Kampung Baru, Desa Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao," ungkap Timbul kepada sejumlah wartawan di Kupang, Minggu (28/2/2021).
Dari wawancara yang dilakukan oleh petugas BBKSDA NTT, diketahui pada Minggu, 21 Februari 2021 seorang nelayan bernama Abdullah Fero yang merupakan keluarga dari Akram Hanasim mendapati seekor ikan hiu dalam kondisi mati.
Ikan hiu itu tersangkut di jaring ikan miliknya yang dipasang di Nusalai (Batu Pulau), Desa Papela.
Ikan hiu sepanjang sekitar 1,50 meter dibawa ke darat dan ketika dibelah terdapat tiga janin di dalamnya.
Baca juga: Apa Itu Cerita Mitos? Berikut Pengertian, Macam dan Contohnya
"Dari ketiga janin hiu tersebut salah satunya berwujud menyerupai manusia," jelas Timbul.
Janin yang kemudian membuat heboh warga kemudian diawetkan dalam wadah kaca berisikan cairan alkohol.
"Petugas lalu melakukan pengukuran terhadap awetan janin hiu dengan hasil panjang 20 sentimeter dan berat 300 gram," kata Timbul.
Untuk lebih memastikan lanjut Timbul, dirinya lalu menghubungi dosen dan peneliti ikan/ ichthyologist Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Charles PH Simanjuntak.
Setelah membaca dan memperhatikan hasil pengumpulan informasi oleh petugas RKW Rote disimpulkan, spesies janin hiu adalah Carcharinus melanopterus atau blacktip reef shark.
Spesies ini termasuk kategori rentan dalam daftar merah IUCN.
Bayi hiu yang diawetkan masih dalam kondisi janin atau fetus, berasal dari dalam tubuh induknya atau belum dilahirkan.
Bagian lubang atau bulatan adalah organ mata, namun posisinya belum berada pada bagian lateral (sisi tubuh) melainkan ventral (depan).