Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Titipan Alat Mandi dan Obat Ternyata Jadi Penyebab Oknum Polisi Habisi Nyawa 2 Gadis Muda

Fakta baru kasus pembunuhan dua gadis muda, Riska Fitria (21) dan Aprilia Cinta (13) terkuak.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Titipan Alat Mandi dan Obat Ternyata Jadi Penyebab Oknum Polisi Habisi Nyawa 2 Gadis Muda
istimewa
Oknum polisi Polres Belawan Aipda Roni Saputra menjadi tersangka kasus pembunuhan 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Victory Arrival Hutauruk

TRIBUNNEWS.COM - Fakta baru kasus pembunuhan dua gadis muda, Riska Fitria (21) dan Aprilia Cinta (13) terkuak.

Ternyata kematian keduanya ditengarai hanya karena titipan paket alat mandi dan obat kepada salah satu tahanan yang ada di Polres Belawan.

Barang tersebut dititipkan korban kepada pelaku, Aipda Roni Saputra.

Saudara (Bulek) Riska bernama Cahaya yang juga tetangga korban di Lorong V Veteran Kelurahan Bagan Deli, Medan Belawan, menceritakan bahwa dirinya pernah meminta tolong kepada Riska untuk menitipkan barang berupa sabun, odol, dan obat-obatan kepada seorang tahanan.

Kejadian tersebut terjadi pada 4 Februari 2021, di mana tahanan tersebut juga adalah saudara dari Riska.

"Masalah titip barang itu sekitar tanggal 4, bapak ku datang mau nitip untuk anaknya yang ketangkap di Polres."

Berita Rekomendasi

"Habis itu di situ habis ngantar titipan itu, Riska pada waktu enggak kerja besok awak antar, diantarlah besoknya," bebernya, Senin (1/3/2021) seusai mengikuti demonstrasi warga di Polres Belawan.

Baca juga: Siangnya Sempat Cuci Mobil, Tetangga Kaget Aipda Roni Saputra Ditangkap karena Membunuh 2 Gadis Muda

Baca juga: 5 Fakta Oknum Polisi Bunuh 2 Gadis di Sumut: Berawal Sakit Hati, Pelaku Mengeksekusi Korban di Hotel

Ternyata, titipan tersebut rupanya tak diantarkan oleh pelaku Aipda Roni Saputra hingga akhirnya Riska kembali menanyakan kepada pelaku.

"Dari tanggal 4 itu sekitar tanggal 6 bapak kasih kabar lagi, titipan tadi belum sampai. Baru awak bilang sama Riska kok titipannya belum sampai. Besok awak tanyakkan ya bulek katanya, ditanyakannya lah sama si pelaku itu tanggal 7 itu," jelasnya.

Selanjutnya, Cahaya menyebutkan dari pengakuan Riska bahwa pelaku baru masuk piket di RTP pada tanggal 8 Februari.

"Terus pulang kerja itu dia ngasih kabar lagi, dibilangnya “Bulek dia nggak masuk, besok baru piket itu sekitar tanggal 8"," ungkapnya.

Ia menyebutkan bahwa sangat konyol alasan membunuh Riska Fitria dan Aprilia Cinta hanya dikarenkan sakit hati akibat sebuah paket.

"Makanya kubilang logika kitalah, dia anak perempuan anak gadis, kekmana kali rupanya dia nanya sama seorang polisi kalau kita bilang orang tua sampai sakit hati," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas