Bencana Pergerakan Tanah Ancam Kabupaten Majalengka, Levelnya Cukup Tinggi
Selain gempa bumi, warga di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ternyata dihantui dengan bencana alam lainnya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Selain gempa bumi, warga di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ternyata dihantui dengan bencana alam lainnya yaitu pergerakan tanah.
Di kabupaten ini ternyata bencana tersebut memasuki level yang cukup tinggi.
Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Bandung merilis daftar kecamatan di Kabupaten Majalengka yang berpotensi terjadi bencana alam pergerakan tanah.
Selain banjir dan gempa bumi, Majalengka juga rawan mengalami pergerakan tanah.
Majalengka diketahui terlewati sesar Baribis.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Enggano Bengkulu, Tidak Berpotensi Tsunami
Dalam daftar tersebut, semua kecamatan di Majalengka yang berjumlah 26 kecamatan berpotensi terjadi pergerakan tanah yang rata-rata tingkat kerawanannya berada di level menengah dan tinggi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka Iskandar Hadi membenarkan perihal data yang dikeluarkan Badan Geologi Bandung tersebut.
"Ya ada 26 kecamatan atau keseluruhan memang rawan, bahkan sudah diklaim oleh provinsi, kami peringkat ke-13 atau 14 daerah rawan bencana seperti pergerakan tanah dan longsor khususnya di wilayah Majalengka selatan," ujar Iskandar Hadi saat dikonfirmasi, Selasa (2/3/2021).
Baca juga: 60 Rumah Rusak Ringan Pasca Gempa M 5,2 di Halmahera Selatan
Iskandar menambahkan, titik yang rawan di beberapa lokasi mengancam permukiman warga.
Untuk itu Pemkab Majalengka telah menyiapkan tempat relokasi bagi warga yang berada di lokasi rawan.
Tercatat ada dua titik yang telah disiapkan untuk relokasi yaitu Desa Mekarmulya, Kecamatan Lemahsugih dan Kelurahan Munjul, Kecamatan Majalengka.
"Ada beberapa yang berdampak pada permukiman masyarakat. Seperti di Mekarmulya, Lemahsugih dan Kelurahan Munjul. Di sana ada beberapa blok yang sudah kami siapkan untuk relokasi," ucapnya.
Baca juga: Kemensos Realisasikan Santunan Kematian Rp1,6 Miliar untuk 108 Korban Meninggal Gempa Sulawesi Barat
Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu anggaran pusat untuk membangun tempat relokasi.
"Nunggu anggaran untuk pembangunan sarana dan prasarana, sekarang kami sedang usul ke BNPB untuk pembangunan tempatnya. Yang kami usulkan sekarang ini di dua titik tadi," ujar Iskandar. (Eki Yulianto)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Selain Gempa Bumi, Pergerakan Tanah Juga Ancam Majalengka, Semua Kecamatan Rawan