Bocah 6 Tahun Diduga Dianiaya Ibu Tiri, Disiram Air Panas hingga Dicekik, Ibu Kandung Lapor Polisi
Seorang bocah berusia enam tahun diduga dianiaya oleh ibu tirinya. Korban disiram air panas hingga dicekik. Kini ibu kandung korban lapor polisi.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah berusia enam tahun diduga dianiaya oleh ibu tirinya.
Peristiwa itu terjadi di Kampung Surakarta, Kelurahan/Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Kaki korban diduga disiram air panas hingga lehernya dicekik.
Kini, ibu kandung bocah tersebut, Lena Marliana (29) telah melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke kepolisian.
Lena berharap terduga pelaku (ibu tiri) dihukum setimpal karena diduga telah menyakiti anaknya hingga mengalami luka siraman air panas di kaki, memar dan kaki sebelah kirinya retak.
"Saya pengen dia ngerasain sakitnya apa yang telah anak saya alami dihukumlah," ujar Lena saat ditemui wartawan di Satreskrim Polres Sukabumi, Selasa (2/3/2021).
Lena menjelaskan, anaknya diduga dicekik oleh ibu tirinya tersebut.
Baca juga: Bocah 6 Tahun Ditemukan Jalan Terseok-seok, Ternyata Tulang Kaki Retak, Diduga Dianiaya Ibu Tiri
Baca juga: Fakta Bocah Berusia 6 Tahun di Sukabumi Dianiaya Ibu Tiri, Terdengar Suara Tangisan Tengah Malam
BocahTak hanya itu, luka di kaki yang dialami anaknya itu diduga disebabkan karena siraman air panas.
"Jadi anak dicekik, biar gak bisa ngomong, suaranya jadi serak, nah ditanya kenapa itu, kesini-kesini aku jadi gemes, katanya di banyur (siram) air panas, kalau sama air kopi gak bakalan sampai gitu kan," jelasnya.
Sebelum diketahui kondisi kaki retak dan alami luka siraman air panas, bocah tersebut diketahui oleh warga keluar dari sebuah jendela kamar kontrakan dengan kondisi berjalan terseok-seok.
"Asalnya anaknya mau keluar jalan belakang pintu dapur, saya juga gak tau hanya Tuhan yang tau menguatkan anak aku, pagi subuh minggu, anak keluar sambil nahan sakit kakinya dia, ada tetangga yang nemuin, dibawa dikasih makan karena diparak."
"Tetangga juga bilang anak sering nangis tengah malam sampai kedengeran tembok bebeledugan (suara benturan), berarti anak sampai genyur (luka) gitu sering disiksa, bukan hanya sekali," terangnya.
"Makanya dia (ibu tiri) ngaku ke aku gak pernah diapain, itu mah sakit merah-merah, kalau sakit kenapa gak dibawa ke rumah sakit, malah didiemin, kakinya juga bengkak satu minggu."
"Katanya sudah beli salep, ditanya lagi sudah habis salepnya, ditanya lagi sudah dibuang bekas salepnya, dari situ saya sebagai ibunya ngenes ka manehna (ke ibu tiri), ya udah dibawa kesini (Satreskrim Polres Sukabumi)," sambung dia.