Kisah Kampung Ini Ditinggal Warganya, Kades Beri Kesaksian, Dulu Ramai dan Berangsur Sepi
Kisah sebuah kampung ditinggal pergi warganya datang dari wilayah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kisah sebuah kampung ditinggal pergi warganya datang dari wilayah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Sang kepala desa memberi kesaksian jika dulunya kampung tersebut ramai sebagaimana kampung lainnya.
Namun berangsur-angsur ditinggal warganya tanpa alasan yang jelas.
Diketahui kampung tersebut bernama Sumbulan yang berada di Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Ponorogo.
Hanya ada empat rumah dan satu masjid di kampung dengan luas lebih kurang 1 hektare tersebut.
Baca juga: VIRAL Kisah Gadis Remaja Pandai Buat Desain Gaun, Berawal dari TikTok hingga Dapat Tawaran Kerjasama
Suasana Kampung Sumbulan juga sangat asri, lantaran kampung tersebut terletak di tengah hamparan sawah dan jauh dari kampung lainnya.
Selain itu, pohon-pohon rindang juga tumbuh subur di kampung yang berjarak 10 Km dari pusat Kabupaten Ponorogo tersebut.
Salah satu tanaman yang menjadi ciri khas kampung tersebut adalah pohon sawo kecik yang banyak tumbuh di sejumlah sudut kampung.
Kepala Desa Plalangan, Ipin Herdianto menceritakan dulunya kampung tersebut ramai seperti kampung lainnya
"Dulu ada 15an KK (kepala keluarga) hampir jadi satu RT tapi berangsur-angsur warga pergi hingga kampung tersebut benar-benar tak berpenghuni 5 tahun yang lalu," kata Ipin, Rabu (3/3/2021).
Ipin sendiri tidak mengetahui secara pasti alasan warga di Sumbulan meninggalkan kampung halamannya.
"Kalau dibilang mistis, hampir semua tempat sama saja, semua tempat ada cerita itu. Jadi saya rasa bukan alasan itu," ucap Ipin.
Keluarga terakhir yang bertempat tinggal di Sumbulan pergi dari kampung tersebut karena ikut anaknya.
"Keluarga lainnya ada yang dibelikan perumahan di tempat lain, jadi tidak ada alasannya itu apa," jelas Ipin.
Satu-satunya bangunan yang masih aktif hingga saat ini adalah masjid yang berada di ujung kampung Sumbulan.
Tohari, eks penduduk setempat masih menyempatkan waktu untuk menengok kampung halamannya tersebut.
Baca juga: VIRAL Video Wanita Dapat Kado Modal Nikah, Terima Uang Rp 500 Ribu dari sang Teman, Begini Kisahnya
Ia juga masih mempunyai rumah di kampung tersebut yang tiap hari ia bersihkan.
"Masjidnya masih dipake, masih bersih. Dhuhur juga masih dipakai, kadang orang ke sawah juga mampir ke situ untuk ibadah," terang Ipin.
Masjid tersebut, lanjut Ipin merupakan peninggalan pesantren yang dulu didirikan oleh pendiri kampung tersebut.
"Jadi dulu ada pondok kawak untuk kegiatan mengaji jaman dulu, untuk penyebaran Islam," imbuhnya.
Masjid tersebut lebih ramai saat Bulan Ramadhan tiba.
Beberapa warga dari kampung sekitar akan mengisi masjid tersebut untuk salat tarawih walaupun harus jalan kaki melewati jembatan bambu.
"Sebenarnya tempatnya nyaman. Kalau orang dulu menganggapnya tempatnya 'sidem', masih banyak pohon, dirasakan beda adem. Jadi warga dari kampung-kampung lainnya juga biasa ke situ," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Cerita Kampung Sumbulan Ponorogo, Ramai-ramai Ditinggalkan Warganya, Kades: Hanya Masjid yang Aktif
(Tribunjatim.com/Sofyan Arif Candra Sakti)