Ditangkap saat Ulang Tahun, Pembobol Rumah Mewah di Batam Batal Gelar Pesta
Cerita dibalik penangkapan tersangka pembobol rumah mewah di Batam, ada yang ditangkap saat ulang tahun dan saat mabuk berat.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Tiga tersangka pembobol rumah mewah di Batam akhirnya ditangkap Tim Buser Macan Polresta Barelang dengan Unit Reskrim Polsek Sekupang, Selasa (9/3/2021) dini hari tadi.
Mereka ditangkap di tiga lokasi berbeda, setelah berfoya-foya dengan uang hasil kejahatan yang ada di dalam brankas rumah mewah di kawasan Tiban Diamond, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Satu dari tiga tersangka terpaksa ditembak polisi karena berusaha melawan saat ditangkap.
Dibalik penangkapan ketiganya, ada kisah menarik.
Tersangka pertama bernama Sapta, ditangkap polisi di rumahnya di kawasan Marina.
Sepertinya Sapta tidak mengetahui kalau orang yang menjemputnya di rumah tersebut adalah anggota Polisi.
Baca juga: 3 Pembobol Rumah Mewah di Batam Ditangkap, Polisi Sita Linggis dan Brankas
Sebab malam sebelum ditangkap, Sapta asyik pesta minuman keras bersama rekan-rekannya hingga dirinya pulang dengan menggunakan taksi online dan tidak sadarkan diri.
Polisi yang sudah mengintainya, akhirnya mengikuti taksi online yang ditumpanginya hingga ke rumah.
"Waktu kami ambil, dia masih mabuk. Kita tanya ke istrinya. Istrinya bilang kalau dia namanya Sapta. Karena sesuai dengan orang yang kita cari, lalu kita bawa dia. Mungkin ketika dia sadar nanti dia kaget kok tiba-tiba di kantor Polisi," ujar seorang anggota Tim Macan Polresta Barelang kepada TribunBatam.id.
Lain lagi cerita tersangka kedua, Putra Wibowo.
Pria 24 tahun ini ternyata merayakan ulang tahunya pada hari dia ditangkap.
Bahkan dia sudah berencana hendak mengundang teman-temannya untuk berpesta nanti malam dari uang hasil kejahatannya.
Ia keburu ditangkap sebelum menyampaikan hajatannya.
Sementara tersangka ketiga, Yon Toni.
Lelaki 48 tahun yang ditemui di Polresta Barelang ini mengaku jika uang hasil kejahatannya diputar kembali ke area permainan di kawasan Batuaji.
Hal itu terbukti polisi menangkapnya di area permainan itu.
"Saya ditangkap di sana. Uang itu yang saya pakai. Saat polisi datang saya sedang main," sebutnya.
Dia melawan ketika polisi datang, sempat terkadi kejar-kejaran antara ia dan polisi yang berusaha meringkusnya.
Upaya pelariannya sia-sia, Yon Toni ditangkap setelah timah panas menembus kakinya.
Kini ketiga orang tersebut harus mendekam dibalik jeruji besi.
Kerugian Ditaksir Rp 140 Juta
Kapolresta Barelang Kombes Pol Yos Guntur melalui Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Andri Kurniawan mengungkapkan dari keterangan korban saat melapor ke polisi, setidaknya ada sejumlah uang tunai yang berada di dalam brankas.
Tidak hanya uang tunai, ada juga barang berharga lain seperti emas dan perhiasan lain di dalamnya.
"Kerugian dalam laporan yang kami terima awal sekitar Rp 140 juta. Semua barang berada di dalam brankas," lanjut Andri.
Brankas tersebut dibawa kabur pelaku dan dibobol di tempat terpisah.
Brankas kemudian dibuang di kawasan Sei Temiang setelah dibuka paksa menggunakan linggis.
"Semua barang bukti kejahatan seperti linggis, obeng dan berangkas sudah kami amankan.
Mereka sendiri yang memberitahukan tempat dimana mereka membuang barang-barang hasil kejahatannya," ujarnya.
Setelah sempat diperiksa di Polresta Barelang, para tersangka ini rencananya akan dibawa ke Polsek Sekupang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Tersangka Pembobol Rumah Mewah di Batam Mabuk Berat, Kaget di Kantor Polisi saat Sadar,