Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Tahun 2020 Angka Kekerasan pada Perempuan di Solo Raya Meningkat, KDRT Dominan selama Pandemi

SPEK-HAM Solo Raya rilis data angka kekerasan terhadap perempuan di masa pandemi tahun 2020 meningkat, kebanyakan didominasi kasus KDRT.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Tahun 2020 Angka Kekerasan pada Perempuan di Solo Raya Meningkat, KDRT Dominan selama Pandemi
Dokumen Pribadi
Koordinator Penanganan Kasus dari Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM), Fitri Haryani.- SPEK-HAM Solo Raya rilis data angka kekerasan terhadap perempuan di Solo Raya masa pandemi tahun 2020 meningkat, kebanyakan didominasi kasus KDRT. 

Sementara, angka kasus terbanyak kedua di masa pandemi, yakni bentuk kekerasan seksual.

Dimana lebih kerap terjadi Kekerasan Berbasis Gender secara Online (KBGO).

"Kekerasan seksual bahkan meningkat 100 persen di situasi pandemi," kata Fitri.

Selain itu, melihat data kekerasan terhadap perempuan, kebanyakan korban dan pelakunya memiliki profesi.

Hal ini membuktikan, ekonomi bukan lah faktor utama dari kekerasan.

"Tidak hanya sebatas ekonomi sebagai pencetus utama, tapi ada faktor lain," tandasnya.

Ilustrasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Ilustrasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (net)

Baca juga: Menteri PPPA: Resiko Kekerasan Online kepada Perempuan Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Baca juga: Beberkan Tiga Dosa Besar Pendidikan, Nadiem: Siswa Perempuan Lebih Rentan Alami Kekerasan

Tanggapan Pengamat 

Berita Rekomendasi

Pada kesempatan yang sama, sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Akhmad Ramdhon ikut menanggapi tingginya angka kekerasan terhadap perempuan di Solo Raya.

Menurut Ramdhon, hal itu terjadi karena kebiasan rumah tangga yang harus berubah di masa pandemi.

"Keluarga dalam konteks pandemi mengalami highlight adaptasi baru," ucapnya.

Dimana, beban di luar rumah seperti pekerjaan, kini tertumpuk menjadi satu di lingkungan keluarga.

Ilustrasi kekerasan
Ilustrasi kekerasan (Istimewa)

Baca juga: 7.464 Kasus Kekerasan Perempuan Terjadi di 2020, Menteri PPPA: Ini Laporan, Aslinya Lebih Banyak

Baca juga: ARF Jadi Korban Kekerasan Seksual Kepala Sekolahnya, Modusnya Iming-iming Keringanan SPP

"Rumah tangga di era pandemi setahun terakhir, mengakumulasikan beban kerja bersifat publik."

"Beban itu harus menumpuk bersamaan dengan beban yang sudah ada sebelumnya di rumah."

"Orang tua yang selama ini di luar, ditarik ke dalam rumah," kata Ramdhon.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas