Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kecelakaan Bus Masuk Jurang, Kesaksian Penumpang: 'Bus Oleng, Hilang Kendali Terus Rem Blong'

Sandi Aliyudin siswa SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang masih terkapar lemah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang

Editor: Sanusi
zoom-in Kecelakaan Bus Masuk Jurang, Kesaksian Penumpang: 'Bus Oleng, Hilang Kendali Terus Rem Blong'
Tribun Jabar
Sandi Aliyudin siswa SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang masih terkapar lemah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, Kamis (11/3/2021). Siswa kelas VII SMP itu merupakan korban selamat dari kecelakaan bus pariwisata Sri Padma dengan nomor polisi T 7591 TB di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Sandi Aliyudin siswa SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang masih terkapar lemah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, Kamis (11/3/2021).

Siswa kelas VII SMP itu merupakan korban selamat dari kecelakaan bus pariwisata Sri Padma dengan nomor polisi T 7591 TB di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.

Baca juga: Resa, Korban Kecelakaan di Sumedang, Video Call Ayah sebelum Bus Masuk Jurang, Minta Dijemput

Sandi mengetahui betul detik-detik kecelakaan bus tersebut hingga akhirnya terjun ke jurang dan menyebabkan 29 orang meninggal dunia akibat insiden kecelakaan tersebut.

"Awalnya (bus) oleng, kehilangan kendali terus remnya blong," ujarnya saat ditemui di RSUD Sumedang, Kamis (11/3/2021).

Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan Bus di Sumedang Bertambah 2 Orang, Total Ada 29 Orang, Ini Daftarnya

Ia mengatakan, sebelum bus itu terjun ke dalam jurang, banyak penumpang yang tidak berteriak, tetapi banyak yang beristigfar sesaat bus tersebut mengalami kecelakaan.

"Saat bus terguling, banyak yang berada di dalam bus, dan ada juga yang pada keluar," katanya.

Berita Rekomendasi

Sedangkan, dirinya saat itu masih sadar dan masih bisa keluar dari dalam, ketika bus itu sudah dalam posisi terguling di dalam jurang.

Baca juga: (video) Kecelakaan Maut Bus Masuk Jurang di Sumedang, 23 Tewas dan Belasan Luka-luka

"Aku langsung keluar, lompat dari jendela," ucap Sandi.

Setelah berhasil keluar, Sandi mengatakan dirinya melihat sudah banyak warga yang siap untuk menolong. Saat itu, kata dia, warga setempat berada di atas jurang atau di Tikungan Cae.

Kemudian, warga banyak yang menolong dirinya meskipun saat itu dalam kondisi gelap karena tiang listrik di sekitar lokasi itu juga dihantam bus tersebut.

Beruntung, kata dia, akibat kecelakaan tersebut ia hanya mengalami patah tangan kiri dan tidak ada lagi luka yang serius.

"Ini hanya tangan (patah), akibat tertumpuk orang," katanya.

Makam Syekh Abdul Muhyi, Tujuan Wisata Religi Siswa SMP dari Subang

Sebanyak 29 orang meninggal dunia akibat bus terjun ke jurang di tanjakan Ace, Kecamatan Wado, Sumedang.

Bus yang membawa 66 siswa, orang tua serta guru pembimbing itu, sedang dalam perjalanan pulang dari objek wisata ziarah Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.

Seperti apa objek wisata ziarah Pamijahan tersebut? Ternyata sudah dikenal sejak dulu.

Di lokasi itu terdapat makam Syekh Abdul Muhyi, ulama besar yang menyebarkan agama Islam di wilayah Tasikmalaya.

Konon, sembilan Wali pernah berkumpul di tempat ziarah yang terletak di Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, ini.

"Makanya muncul anggapan di kalangan peziatah di Pulau Jawa bahwa Syekh Abdul Muhyi adalah Wali kesepuluh di Pulau Jawa," kata Dede Nurjaman, pengelola wisata religi Pamijahan, Kamis (11/3) sore.

Karenanya, pada hari-hari besar Islam, terutama bulan Mulud, ratusan bus peziarah yang mendatangi makam sembilan Wali selalu menyempatkan ziarah ke Pamijahan.

"Kata mereka, tidak afdol ziarah ke sembilan Wali tanpa berziarah ke makam Syekh Abdul Muhyi yang disebut-sebut sebagai Wali kesepuluh," ujar Dede.

Para peziarah selalu menginap satu sampai dua malam. Terkadang yang perorangan sampai seminggu berada di sana.

Petugas Kementerian Perhubungan menginvestigasi kecelakaan tunggal bus pariwisata Sri Padma Kencana di jurang Jalan raya Wado-Malangbong di Dusun Cilangkap RT 01/06 Desa Sukajadi Kecamatan Wado, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (11/3/2021) pagi.
Petugas Kementerian Perhubungan menginvestigasi kecelakaan tunggal bus pariwisata Sri Padma Kencana di jurang Jalan raya Wado-Malangbong di Dusun Cilangkap RT 01/06 Desa Sukajadi Kecamatan Wado, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (11/3/2021) pagi. (dok. Hubdat)

"Minimal rombongan peziarah menginap semalam," ujar Dede.

Di komplek pemakaman, tidak hanya terdapat makam Syekh Abdul Muhyi serta para ulama tempo dulu, tapi juga terdapat gua Safarwadi yang fenomenal.

"Di gua inilah konon para wali mengadakan pertemuan. Bahkan salah satu sudut gua dipercaya sebagai jalan menuju Mekkah bagi para wali," ujar Dede.

Daya tarik lain wisata religi Pamijahan yaitu deretan pasar cindera mata yang bercampur dengan lapak kuliner untuk mengisi perut.

Cindera mata yang tersedia tak hanya khas Tasikmalaya, seperti bordir dan kerajinan anyaman tapi juga beragam cindera mata dari luar daerah.

Lahan parkir yang disediakan pemerintah desa setempat sangat representatif, bisa menampung puluhan bus besar.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Siswa SMP Ini Bisa Selamat, Padahal Bus yang Ditumpanginya Terjun ke Jurang dan Berguling-guling

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas