Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Adik Pukul Kakak Kandung hingga Tewas, Tak Terima Ibu Dicekik dan Nyaris Ditusuk Gunting

Seorang adik memukul kakak kandungnya hingga tewas karena tak terima ibunya dicekik dan nyaris di tusuk gunting oleh korban.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Adik Pukul Kakak Kandung hingga Tewas, Tak Terima Ibu Dicekik dan Nyaris Ditusuk Gunting
Net
Seorang adik memukul kakak kandungnya hingga tewas karena tak terima ibunya dicekik dan nyaris di tusuk gunting oleh korban. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang adik memukul kakak kandungnya hingga tewas.

Hal itu karena pelaku tak terima ibunya dicekik dan nyaris di tusuk gunting oleh korban.

Pelaku menghabisi nyawa kakak kandungnya menggunakan kayu.

Warga Kecamatan Siborongborong sontak kaget mendengar adanya informasi seorang lelaki bunuh abang kandungnya karena merasa tidak terima ibunya dicekik.

Kayu yang ada disekitarnya dijadikan alat menghabisi nyawa abang kandungnya.

"Sekalipun dalam keluarga abang beradik merupakan satu darah, namun kasih terhadap orang tua masihlah hal yang utama. Tentu ini bagi setiap orang secara mayoritas berlaku."

"Hal ini terbukti dari salah satu peristiwa pembunuhan yang terjadi rabu 10/3 sekitar pukul 18.30 WIB di Dusun Pangaloan Desa Paniaran, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara," ujar Kasubbag Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing saat dikonfirmasi Tribunmedan.id pada Kamis (11/3/2021).

Baca juga: Serem, Kamera CCTV Merekam Aksi Bunuh Diri Anak Muda di Pondok Ungu Bekasi Utara

Baca juga: Pengakuan Rian Pembunuh Berantai di Bogor, Saya Benci Perempuan

BERITA REKOMENDASI

Ia menuturkan bahwa Swandi Nababan (18) harus dengan terpaksa membunuh abang kandungnya Ambronsus Nababan (34) dengan menggunakan kayu yang diambil dari samping rumahnya.

"Kayu diambilnya dari samping rumahnya lalu memukul abangnya di bagian kepala sebanyak 6 kali hingga tewas di tempat kejadian," lanjutnya.

"Dari hasil pemeriksaan yang kita peroleh dari Saksi maupun tersangka, kejadian tersebut berawal , saat itu korban Ambronsus Nababan mendatangi ibunya Fine Tampubolon (61) ke rumahnya dengan marah-marah tanpa sebab," tambahnya.

Ia menyampaikan bahwa waktu itu, di rumah ada tersangka dan juga abang kandung nya Swandi Nababan (22).

Lanjutnya, korban Ambronsus Nababan tidak perduli dengan dua orang adiknya dan langsung mencekik leher ibunya dan hendak menusuk pakai gunting yang sudah di persiapkan.


Melihat hal tersebut, Suheri Nababan menangkap korban dan melarang serta mengevakuasi ibunya keluar rumah.

Namun korban masih berusaha untuk mengejar ibunya sehingga tersangka Swandi Nababan tidak terima dan langsung mengambil kayu dari samping rumah nya dan memukul kepala korban sebanyak 6 kali hingga korban terkapar dan tewas di tempat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas