Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Masih Buru Penyandang Dana Teror Pelemparan Kepala Anjing Terhadap Rumah Pejabat Kejati Riau

Kepolisian berhasil menangkap 3 pelaku teror pelemparan kepala anjing terhadap rumah Muspidauan, jaksa yang menjabat Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Polisi Masih Buru Penyandang Dana Teror Pelemparan Kepala Anjing Terhadap Rumah Pejabat Kejati Riau
Tribun Pekanbaru/Rizky Armanda
Aparat mengungkap motif pelemparan kepala anjing ke rumah Muspidauan, jaksa yang menjabat Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau. Hal ini terkuak setelah aparat berhasil menangkap 3 dari total 5 pelaku pada Rabu (10/3/2021) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Kepolisian berhasil menangkap tiga pelaku teror pelemparan kepala anjing terhadap rumah Muspidauan, jaksa yang menjabat Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau.

Tiga dari total 5 pelakunya ditangkap, Rabu (10/3/2021) malam.00

Saat ini, tim gabungan Ditreskrimum Polda Riau dan Satreskrim Polresta Pekanbaru mesih memburu dua pelaku lainnya termasuk pria berinisial J, yang disebut-sebut menjadi otak teror pelemparan kepala anjing tersebut.

Diketahui tiga pelaku yang sudah ditangkap di antaranya IP alias Iwan, DW alias Didi, dan Boy

Iwan dan Didi ditangkap pada Rabu (10/3/2021) malam.

Iwan ditangkap di Kantor Lembaga Adat Pekanbaru (LAM) Pekanbaru.

Baca juga: Motif Teror Pelemparan Kepala Anjing Terhadap Rumah Pejabat Kejati Riau Terungkap, Ini Kata Polisi

Didi ditangkap di Jalan Melur Pekanbaru.

BERITA TERKAIT

Lalu Boy yang ditangkap pada Kamis (11/3/2021) malam di Jalan Kubang Raya.

Pria berinisial J yang kini masih buron diketahui sebagai penyandang dana aksi teror ini.

Satu lagi tersangka yang masih buron diketahui berinisial B alias Bobi.

Peran Bobi ikut melakukan pelemparan kepala anjing

Para pelaku ini melempar potongan rumah seorang jaksa bernama Muspidauan, yang menjabat sebagai Kasi Penkum Kejati Riau.

Selain itu, para pelaku juga meneror rumah warga bernama M Nasir Penyalai.

Mereka menyiram rumah tersebut dengan bensin.

Baca juga: Kompak Sujud di Hadapan Kapolda Riau, 3 Pelaku Teror Pelemparan Kepala Anjing Minta Maaf

Menurut Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi, aksi teror seperti ini menjadi bagian dari cara kriminal dalam menyampaikan ketidaksukaan, ketidakpuasan atau masalah akan sesuatu.

"Aksi teror seperti ini menjadi sesuatu yang tidak beradab. Padahal saluran komunikasi begitu terbuka, apabila ada masalah. Maupun aspek hukum yang kita lihat sangat transparan," jelasnya, Jumat (12/3/2021).

Lanjut dia, pengungkapan kasus ini belum selesai, karena pihaknya masih akan melakukan pendalaman.
Terutama soal motif pelaku.

"Saudara J sebagai penyandang dana. Lalu B (Bobi), perannya ikut mengeksekusi pelaksaan teror. Dua orang ini masih kita kejar," tutur Irjen Agung.

Baca juga: Ini Alasan Pelaku Lempari Rumah Pejabat Kejati Riau dengan Potongan Kepala Anjing

Untuk upah para eksekutor dipaparkan Agung, itu menjadi materi pemeriksaan tersangka.

Penyidik akan mendalami lebih jauh lagi.

Saat ditanyai lebih jauh siapakah sosok J ini, Irjen Agung menjawab pihaknya akan menangkap J terlebih dahulu.

"Saya tangkap dulu," tegas Agung.

Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi menjelaskan, penangkapan ini berkat kerja keras jajarannya, dengan mengandalkan sumber daya manusia dan teknologi.

"Ada 5 orang yang menjadi pelaku dari kasus ini. Kasus ini dilatarbelakangi musyawarah daerah luar biasa Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru beberapa waktu lalu," kata Irjen Agung.

Lanjut Kapolda Riau, dalam musyawarah daerah luar biasa itu, terjadi pergantian pimpinan di tubuh LAM Pekanbaru.

Diantaranya Ketua Kerapatan Adat dan juga Ketua Harian.

"Yang mana bapak Muspidauan ini menjadi Ketua Harian terpilih dari musyawarah daerah luar biasa tersebut," kata Irjen Agung.

Baca juga: Teror Pelemparan Potongan Kepala Anjing, Pelaku juga Siram Bensin ke Rumah Pejabat Kejati Riau

Alhasil, para pelaku yang merupakan bagian dari kepengurusan yang lama, mencoba untuk mempertahankan eksistensi dalam menguasai aset yang dimiliki oleh LAM Pekanbaru.

Ada semacam kekhawatirkan dari mereka terkait kepengurusan yang baru.

"Namun juga ada hal lain yang nanti tentu kita pastikan setelah 2 pelaku yang masih buron berhasil kita tangkap. Yaitu saudara J yang berperan membiayai kegiatan dan operasional aksi teror ini," katanya.

"Kemudian ada saudara B, ini berperan juga membantu melakukan teror mulai dari mengirim kepala anjing ke rumah bapak Muspidauan dan juga melemparkan dan menyiramkan bensin di rumah bapak Nasir," ucap dia.

Tujuan pelemparan kepala anjing kata Kapolda, agar Muspidauan menjadi takut terhadap para pelaku.
Karena para pelaku ingin agar tetap eksis berada di properti LAM Pekanbaru.

"Lalu kenapa bapak Nasir juga disiram bensin (rumahnya), tentu upaya pembakaran rumah itu ingin dilakukan mereka (pelaku). Karena bapak Nasir dianggap mendorong, merestui, dan mendukung musyawarah daerah luar biasa LAM Pekanbaru. Karena dianggap mendukung, bapak Nasir dianggap yang memunculkan kepemimpinan baru. Ini tidak dikehendaki oleh mereka (pelaku)," tutur Kapolda Riau.

Awalnya disebutkan Irjen Agung, berdasarkan penyelidikan mendalam, tim berhasil mendapatkan informasi keberadaan pelaku IP alias Iwan.

Dimana yang bersangkutan sedang berada di rumah yang berada di dalam Kantor LAM (Lembaga Adat Melayu) Kota Pekanbaru.

Selanjutnya tim langsung melakukan penggerebekan di rumah diduga pelaku IP alias Iwan, dan akhirnya berhasil mengamankannya.

Ketika diintrogasi, pelaku IP mengakui perbuatan yang dilakukannya, berupa melempar kepala anjing ke kediaman Muspidauan dan menyiram bensin ke kediaman M Nasir Penyalai.

"Adapun menurut keterangan pelaku IP alias Iwan, yang bersangkutan melakukan perbuatan tersebut bersama dengan 3 orang rekan lainnya, yaitu DW alias Didi, Bobi, dan Boy," jelas Kapolda Riau.

Tak ingin membuang waktu, tim langsung bergerak menuju ke rumah pelaku DW alias Didi.

Ia berhasil diamankan berikut 1 unit sepeda motor yang digunakannya saat melakukan perbuatan menyiram bensin ke rumah M Nasir Penyalai.

"Selanjutnya terhadap 2 orang pelaku tersebut langsung dibawa ke Polresta Pekanbaru guna diproses lebih lanjut," katanya.

Sehari berselang, polisi juga berhasil menangkap pelaku Boy.

Dalam kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti. Diantaranya berupa potongan kepala anjing dan sebilah pisau di kediaman Muspidauan.

Lalu 1 botol bekas air kemasan berisi bensin, serta 1 unit sepeda motor pelaku DW alias Didi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Muspidauan menemukan potongan kepala anjing di teras rumahnya, pada Jumat (5/3/2021) usai pulang Sholat Subuh. Selain itu, ada pula sebilah pisau dengan bercak darah.

Saat ia dan anaknya mengecek rekaman CCTV yang ada di rumahnya, kejadian pelemparan tersebut terjadi pada Kamis malam, sekitar pukul 22.35 WIB.

Sementara itu, aksi teror juga menimpa kediaman M Nasir Penyalai. Pada Jumat (5/3/2021) sekira pukul 23.00 WIB, ia mendengar suara barang yang terjatuh di samping rumahnya.

Lalu dia keluar dari rumahnya dan melihat tembok di sebelah rumahnya ada bercak siraman bensin serta 1 botol bekas air kemasan berisi bensin.

Namun, diduga pelaku telah kabur terlebih dahulu ketika korban keluar rumah.

Penulis: Rizky Armanda

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Sosok J Jadi Penyandang Dana Aksi Teror Pelemparan Kepala Anjing Ke Rumah Jaksa di Riau, Siapa Dia?

Sumber: Tribun Papua
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas