Tanggapi Warganya yang Ikuti Aliran Hakekok Balakasuta Bupati Pandeglang: Mereka Ingin Kaya Mendadak
Bupati Kabupaten Pandeglang, Irna Narulita ikut menanggapi dugaan aliran sesat Hakekok Balakasuta, yang diikuti 16 orang warganya.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
"Sambil kita menunggu juga fatwa atau pendapat dari MUI Kabupaten Pandeglang secara tertulis nanti hasilnya seperti apa. Sementara 16 orang tersebut kami amankan melalui Kapolres," imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang juga akan melakukan pembinaan mental dan memberikan program permodalan.
"Kami akan melakukan pembinaan mental mereka untuk kami titipkan di Pondok Pesantren atau di rumah singgah Dinas Sosial."
"Kami juga berikan bantuan permodalan untuk mereka agar bisa berkelangsungan dalam pendapatan mereka dalam sehari-hari," pungkas Irna.
Baca juga: Belasan Pria, Wanita Dewasa dan Anak-anak Mandi Bersama di Kebun Sawit, Diduga Ritual Aliran Sesat
Penjelasan MUI
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Sekretaris MUI Pandeglang Ghaffar Al Hatiri, mengatakan belasan warga itu sudah melakukan perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama.
Di antaranya, kata dia, para jemaat melakukan ritual mandi bareng tidak menggunakan pakaian.
"Jelas itu menyimpang, sudah terlalu jauh. Ritual telanjang seperi itu oleh agama-agama lain pasti tidak dibenarkan," katanya saat dihubungi, Kamis (11/3/2021).
Dia mengecam warga yang melakukan perbuatan menyimpang itu.
Baca juga: Fakta-fakta 16 Pria dan Wanita Mandi Telanjang Bersama di Banten, Ini Penjelasan MUI dan Polisi
Polres Pandeglang Amankan 16 Warga yang Lakukan Ritual Sesat
Sebanyak 16 orang yang terdiri dari delapan pria, lima wanita dan tiga anak-anak diamankan oleh Polres Pandeglang.
Penangkapan dilakukan karena belasan orang tersebut melakukan ritual dugaan aliran menyimpang dengan mandi telanjang bersama di tengah perkebunan kelapa sawit di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten, Kamis (11/3/2021).
Kepada polisi, belasan warga itu mengatakan ritual tersebut merupakan ajaran yang disebut Hakekok Balakasuta.
Tujuannya untuk membersihkan diri dari segala dosa dan menjadi lebih baik.
Aliran Hakekok Balakasuta dibawa oleh warga berinisial A yang mengaku murid seorang pemimpin ajaran tersebut yang berasal dari Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Hasanudin Aco)