Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Bersaudara Bunuh Adik Ipar di Ogan Ilir, Pelaku Membantah Hingga Istri Korban Siap Bersumpah

Kasus pembunuhan dipicu persaingan bisnis jual beli kambing terjadi di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Dua Bersaudara Bunuh Adik Ipar di Ogan Ilir, Pelaku Membantah Hingga Istri Korban Siap Bersumpah
TRIBUNSUMSEL.COM/ AGUNG DWIPAYANA
Ketiga tersangka pembunuhan pedagang kambing di Pemulutan, dipaparkan di Mapolres Ogan Ilir. 

TRIBUNNEWS.COM, OGAN ILIR - Kasus pembunuhan dipicu persaingan bisnis jual beli kambing terjadi di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Sebelumnya, warga Desa Pulau Negara, Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir digegerkan dengan penemuan mayat pria, Minggu (7/3/2021) sekira pukul 10.00 WIb.

Saat ditemukan, mayat pria tersebut penuh luka bacok, di antaranya di kepala, leher, dan tangan.

Belakangan korban diketahui bernama Ian Saputra (31), warga RT 08, Dusun IV, Desa Sungai Pinang II, Kecamatan Sungai Pinang.

Korban pun langsung dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum guna mengetahui penyebab kematian.

Setelah dilakukan pemeriksaan luar terhadap korban, dokter menjumpai ada banyak luka bacok di tubuh korban.

Baca juga: Kronologi Pedagang Kambing Dibunuh Saudara Ipar di Ogan Ilir, Pemicunya Dendam Persaingan Bisnis

"Kita jumpai ada luka bacok memang di sebagian tubuhnya baik di kedua tangannya, kepala di bagian belakang, punggung korban itu memang terkena luka bacok," kata Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang, dr Indra Nasution SpF dilansir dari sripoku.com.

BERITA REKOMENDASI

Dokter Indra menyebut, luka yang paling parah diterima korban berada pada bagian kepala depan.

Tulang tengkorak korban sampai pecah akibat sayatan benda tajam yang dilakukan pelaku.

Luka itulah yang kemungkinan besar menyebabkan korban meninggal dunia.

"Telinganya sama di pipi korban juga mengalami luka, total sebanyak lima luka bacok. Selebihnya itu karena korban mengelak saat terkena senjata tajam," katanya.

Sementara itu, usai dilakukan visum pihak dari kedokteran forensik tidak menemukan adanya bekas luka dari benda tumpul.


Korban kemungkinan meninggal sejak ditemukan sekira enam jam.

Korban yang ditemukan dalam posisi berada di air dikatakan dokter Indra kemungkinan besar korban meninggal terlebih dahulu sebelum dibuang ke air.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas