Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pilu Ase, Selamatkan 2 Anaknya Dalam Kecelakaan Bus di Sumedang, Harus Kehilangan Adiknya

Ase Hidayat (43) menjadi salah satu korban selamat dalam kecelakaan bus di Sumedang.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Kisah Pilu Ase, Selamatkan 2 Anaknya Dalam Kecelakaan Bus di Sumedang, Harus Kehilangan Adiknya
Hilman Kamaluddin/Tribun Jabar
Kondisi terkini bus yang masuk jurang di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang 

TRIBUNNEWS.COM - Ase Hidayat (43) menjadi salah satu korban selamat dalam kecelakaan bus di Sumedang.

Ia berhasil selamat dari kecelakaan maut itu bersama dua anaknya.

Namun, Ase harus kehilangan adik kandungnya untuk selama-lamanya.

Ase Hidayat, Aan Anwar Sadad (38), Davita Nur Hidayat (10), dan Pahira Nur Hidayat (7), merupakan tiga di antara 65 penumpang bus Sri Padma Kencana yang masuk jurang di Tanjakan Cae, Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021).

Pada peristiwa nahas yang menewaskan 29 penumapng tersebut, Ase mengalami luka ringan. Sedangkan, dua anaknya mengalami luka berat.

Namun, Ase harus kehilangan adik kandungnya Aan dalam kejadian itu.

Ase mengatakan, ia bersama dua anak dan adiknya duduk berjauhan di dalam bus dalam rombongan SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang, ini.

Berita Rekomendasi

Saat bus masuk ke dasar jurang, ia terpental hingga keluar bus.

Baca juga: Penumpang Selamat Kecelakaan Bus di Sumedang Beri Kesaksian: Cium Bau Aneh hingga Terpental

Baca juga: Pengelola PO Sri Padma Kencana Ungkap Asal-usul Sopir dan Bus yang Alami Kecelakaan Maut di Sumedang

"Saat itu saya merasakan sakit pada beberapa bagian tubuh. Tapi yang ada dalam pikiran saya saat itu dua anak dan adik saya," ujar Ase saat menemani anaknya yang tengah dirawat di ruang III A RSUD Sumedang, kepada Kompas.com, Jumat (12/3/2021).

Dalam kondisi panik melihat banyaknya korban, Ase mendengar suara rintihan seorang anaknya.

"Saat mencari itu, saya mendengar anak saya Pahira memanggil-manggil saya, 'ayah, ayah'. Lalu saya mencari sumber suara itu," tutur Ase.

Setelah cukup lama mencari, Ase akhirnya menemukan anaknya dalam kondisi terjepit badan bus dengan posisi kepala di bawah tanah dan kaki terjepit di dalam bus.

"Jadi posisinya itu tergelantung. Kepala anak saya mengadap tanah (seperti menancap di tanah). Karena susah diangkat saya cakar-cakar tanahnya dengan tangan. Setelah itu saya mengangkatnya dan mengeluarkannya dari bus," sebut Ase.

Sementara anak Ase lainnya, Davita ditemukan di luar bus dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas