Fenomena Ratusan Makam Dibongkar, Pagi Dikubur dengan Protokol Covid-19, Ternyata Sorenya Negatif
Fenomena ratusan makam dibongkar lagi terjadi di Pemakaman Umum (TPU) Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Bandung.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Fenomena ratusan makam dibongkar lagi terjadi di Pemakaman Umum (TPU) Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Bandung.
Makam-makam ini awalnya berisi jenazah yang dikebumikan dengan protokol Covid-19.
Namun, pihak keluarga meminta jenazah dikeluarkan kembali setelah tes menunjukan hasil negatif Covid-19.
Jenazahnya dibungkus plastik kemudian dimasukkan peti lalu dikubur, banyak yang dipindahkan oleh keluarga.
Petugas Dinas Tata Ruang Pemkot Bandung, Sudrajat, sehari-hari bertugas di TPU Cikadut menerangkan, selama ini memang banyak keluarga yang memindahkan jenazahnya.
Baca juga: Pelaku Pembongkaran 7 Makam Jenazah Covid-19 di Parepare Masih Rumpun Keluarga, Ini Motifnya
"Iya banyak jenazah yang dipindahkan setelah keluarga membawa surat keterangan bahwa jenazah yang sudah dikubur itu negatif Covid 19," ucap Sudrajat saat dihubungi via ponselnya, Kamis (11/3/2021).
Mereka yang dimakamkan dengan protokol Covid-19, rata-rata meninggal dengan gejala Covid-19 namun hasil swab tesnya belum keluar.
Jenazah kemudian dibungkus plastik, dimasukan peti kemudian dikuburkan.
"Memang bisa dipindahkan asal ada surat keterangan negatif dan ada surat izin dari otoritas pemakaman yang akan menerima jenazah. Kalau tidak ada surat negatifnya kami juga tidak berani," ucap dia.
Fajar Ifana (38), koordinator tukang pikul peti jenazah, punya banyak cerita ihwal pemindahan jenazah itu.
Jenazah yang sudah dikubur kemudian digali setelah dipastikan negatif.
"Istilahnya meninggal dicovid kan karena saat pemakaman, keluarga belum menerima hasil swab-nya. Setelah ada hasil, keluarga datang kesini dan memindahkan jenazahnya ke pemakaman keluarga atau pemakaman lain. Catatan kami mah ada sampai ratusan lah jenazah yang dipindahkan, setelah dinyatakan negatif," ucap Fajar.
Baca juga: 7 Jenazah Hilang dari Makam Pasien Covid-19 di Pare Pare
Fajar bersama teman-temannya, tukang pikul, sering terlibat memindahkan jenazah dari peti. Adapun penggalian kuburan dilakukan oleh Sudrajat dan anak buahnya.
"Sering kang, jadi setelah kuburan digali, peti diangkut. Keluarga kebanyakan suka meminta bantuan pada kami. Jenazahnya kan di dalam plastik, plastiknya kami buka, jenazahnya lalu kami kafani, jadi lebih sesuai syariat Islam," ucap Fajar.