Fenomena Ratusan Makam Dibongkar, Pagi Dikubur dengan Protokol Covid-19, Ternyata Sorenya Negatif
Fenomena ratusan makam dibongkar lagi terjadi di Pemakaman Umum (TPU) Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Bandung.
Editor: Endra Kurniawan
Rata-rata, kondisi jenazah saat dibuka ada yang masih segar, tapi ada pula yang sudah membusuk.
"Selain itu, sering juga ada kasus pagi-paginya dimakamkan secara Covid-19, sore harinya dibongkar karena ternyata hasil swabnya negatif," ucap Fajar.
Honor dari Pemkot
Para pemikul peti jenazah Covid-19 akan mendapat honor Rp 2,6 juta per bulan dari Pemkot Bandung, setelah selama 11 bulan memikul peti jenazah Covid-19 hanya menerima upah dari keluarga jenazah. Hal itu setelah mereka akan diangkat jadi tenaga harian lepas.
"Alhamdulillah. Untuk kami nilai segitu mah cukup besar," ujar Fajar Ifana, koordinator Tim Pikul Jenazah Covid-19 TPU Cikadut via ponselnya, Kamis (4/2/2021).
Selama pandeki Covid 19, keluarga jenazah yang hendak memakamkan jenazah harus membayar jutaan ke para tim pikul karena Pemkot Bandung tidak punya aturan soal siapa yang bertanggung jawab dalam memikul peti berisi jenazah.
Tribun Jabar mengungkap fakta itu belum lama ini. Diketahui, Pemkot Bandung hanya menganggarkan untuk proses penggalian dan pengurugan makam. Untuk pengangkutan sama sekali tidak ada aturan bahkan biaya.
Akhirnya, warga yang jadi korban karena harus mengeluarkan biaya yang tidak ada acuan tetap untuk pengangkutan. Dengan jadi petugas pemerintah berstatus tenaga harian lepas, mendapat upah, keluarga yang hendak memakamkan tidak lagi harus memberi upah pada petugas.
Bagi Fajar, mendapat pekerjaan dan upah hingga Rp 2,6 juta di masa pandemi jadi kejutan. Apalagi, selama 11 bulan, mereka hanya mendapat upah seadanya saja dari keluarga, bahkan tidak diperhatikan Pemkot Bandung.
Baca juga: Cerita Wakil Gubernur NTB dan Suami Terpapar Covid-19 Meski Sudah 2 Kali Divaksin, Tertular dari ART
"Di saat yang lain kena PHK, kontraknya tidak diperpanjang, kami dapat pekerjaan dengan upah segitu. Bersyukur sekali," ucap dia.
Apalagi, kata dia, dari 35 orang yang jadi tim pikul peti jenazah Covid-19, mayoritas tidak punya penghasilan tetap.
"Mayoritas tidak punya pekerjaan tetap. Malah ada yang korban PHK. Lalu banyak juga yang sudah berkeluarga, tiba-tiba sekarang dapat kerjaan. Sangat membantu sekali," ucap Fajar.
Meski begitu, Fajar dan teman-temannya berharap tim pikul ini tidak hanya jadi pekerja harian lepas di masa pandemi saja.
"Harapannya bisa jadi tenaga harian lepas tetap di TPU Cikadut," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Ratusan Makam di TPU Cikadut Dibongkar Lagi Setelah Hasil Swab Negatif, Ada Jenazah yang Sudah Busuk
(Tribuncirebon.com/Mega Nugraha)