Kematian Ibu Hamil 6 Bulan di Batam Terkuak, Ayu Dihabisi Suaminya Sendiri yang Berondong
Suami bilang Ayu tewas kepeleset minyak saat mengupas bawang, keluarga taruh curiga karena laher Ayu terluka, diperban dan keluarkan banyak darah.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Akhirnya terkuak kematian dari Ayu Khasiatni (AK), ibu hamil enam bulan di Batam.
Ternyata Ayu tewas ditangan suaminya sendiri.
Diketahui, sang suami berinisial TS usianya dibawah Ayu.
Ayu sudah menginjak kepala tiga.
Sementara sang suami yang menjadi tersangka pembunuhan masih berusia 28 tahun.
Baca juga: Ditangkap saat Ulang Tahun, Pembobol Rumah Mewah di Batam Batal Gelar Pesta
Ayu selama ini dikenal tetangga merupakan sosok yang baik.
Namun kehidupan pasangan suami istri ini memang sering bermasalah.
Perkelahian mereka sampai ke telinga tetangga.
Bahkan sudah menjadi rahasia umum bagi warga ketika mereka sering bertengkar.
Unit Reskrim Polsek Lubuk Baja bersama Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Kepri akhirnya mengungkap penyebab kematian Ayu.
Tersangkanya tak lain merupakan suami Ayu berinsial TS.
Ia dibekuk di Kelurahan Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja, Jumat (12/3/2021) sekira pukul 22.30 WIB.
TS awalnya sempat berkilah saat ditanya keluarga korban.
Kepada keluarga korban yang menemuinya di UGD RS Harapan Bunda, TS mengaku korban terpeleset akibat minyak yang tumpah saat mengupas bawang.
Ini ia sampaikan, setelah pelapor berinisial NB (31) bersama suaminya melihat kondisi leher korban diperban dengan darah yang cukup banyak.
Curiga atas apa yang disampaikan tersangka, NB meminta paman korban bernisial Z untuk membuat laporan ke Polsek Lubuk Baja.
Kapolsek Lubuk Baja Kompol Arya Tesa Brahmana membenarkan penangkapan kasus Pembunuhan di Batam itu.
Kejadian tersebut berawal pada Kamis (11/3/2021) sekira pukul 20.29 WIB, saat itu pelapor NB (31) sedang yasinan di rumah tetangga.
Pada saat yang sama pelapor mendapat telepon dari saudari RD yang merupakan kakak kandung dari pelaku mengatakan bahwa korban berinsial AK yang merupakan adek kandung pelapor sedang kritis di RS Harapan Bunda.
Belum sempat bertanya lebih lanjut telepon tersebut telah di matikan terlebih dahulu oleh saudari RD.
Karena belum jelas pelapor mencoba untuk menghubungi kembali namun RD tidak menjawab panggilan tersebut.
Selang beberapa beberapa menit sekira pukul 20.45 WIB, pelaku menghubungi pelapor memberitahukan bahwa korban telah meninggal dunia.
Mendengar hal tersebut pelapor langsung pergi ke ruangan UGD bersama suami untuk melihat keadaan jenazah Korban.
Saat tiba di UGD pelapor melihat korban dengan kondisi luka di leher dan diperban dengan darah yang cukup banyak.
Melihat hal tersebut, pelapor langsung melontarkan beberapa pertanyaan kepada pelaku karena kaget pelaku lalu menjawab,
Dari jawaban tersebut pelapor sedikit curiga dengan jawaban dari suami korban itu.
Akhirnya pelapor meminta paman pelapor saudara Z untuk melapor kejadian tersebut ke Polsek Lubuk Baja untuk menindak lanjuti kebenaran kejadian tersebut.
"Setelah ada laporan, pihak kepolisian langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP guna melakukan penyelidikan," ucapnya, Minggu (14/3/2021).
Pada Jumat (12/3/2021) Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Kepri yang dipimpin oleh Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Kepri AKBP Fadli Agus, bersama dengan Unit Reskrim Reskrim Polsek Lubuk Baja gerak cepat menyelidiki laporan tersebut.
Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan hal-hal bahwa benar telah terjadi tindak pidana pembunuhan atau penganiayaan yang mengakibatkan meninggalnya korban sesuai dengan dugaan laporan dari pelapor.
Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan bukti petunjuk selanjutnya tim melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku inial TS (28) pada Jumat (12/3/2021) sekira pukul 22.30 WIB di Tanjung Uma Kel. Tanjung Uma, Kec. Lubuk Baja, Kota Batam, dan langsung membawa pelaku ke Polsek Lubuk Baja guna proses lebih lanjut.
Dari tangan tersangka, terdapat beberapa barang bukti yang ikut di amankan berupa 1 helai baju jubah warna merah tanpa merek, 1 helai celana panjang warna cream merek Al Hanif, 1 bilah pisau dapur dengan gagang kayu.
"Saat ini yang bersangkutan sudah dibawa oleh Unit Reskrim Polsek Lubuk Baja guna penyidikan lebih lanjut," ujarnya.
Tetangga Dengar Sering Cekcok
Polisi masih menyelidiki sebab pasti wanita 32 tahun itu hingga meninggal dunia.
Meninggalnya Ayu Khasiatni juga menimbulkan tanda tanya bagi warga sekitar.
Sulaiman satu di antaranya.
Tetangga yang rumahnya bersebelahan persis dengan Ayu Khasiatni ini mengaku sempat berpapasan dengannya di jalan saat kejadian.
Saat itu, Ayu sedang berboncengan dengan suaminya.
Mereka tampak biasa saja.
Hanya saja, Sulaiman tak mengelak jika sering mendengar pertikaian dari dalam rumah mereka.
"Sore itu (Kamis), saya mau berangkat kerja karena ada panggilan dari kantor.
Sekira pukul 20.30 WIB, saya lihat di depan rumah sudah ramai orang.
"Sebelumnya sering dengar suara debat mereka. Tapi itu biasalah kan namanya juga rumah tangga," ungkapnya saat ditemui TribunBatam.id, Minggu (14/3/2021).
Baca juga: Ekspor Rumput Laut Kering dari Batam Tembus 506 Ton
Sulaiman mengaku jika dari informasi yang diterimanya, Ayu Khasiatni meninggal setelah terkena pisau pada bagian leher saat terjatuh.
Tapi menurutnya, saat kejadian warga tak ada yang melihat pisau menancap di leher ibu dua anak itu.
Masih di lokasi sama, Dharma tetangga Ayu Khasiatni lainnya mengatakan, jika ia mengetahui kabar tewasnya Ayu sekira pukul 20.00 WIB, atau selepas bada Isya.
Menurut keterangannya, bahwa saat kejadian tidak ada yang melihat dikarenakan di gang sebelah rumahnya ada acara.
"Suaminya itu biasanya kerja sebagai tukang jual buah keliling.
Biasanya sering mangkal di dekat sekolah madrasah di atas itu, kadang istrinya juga bantu jualan di sana," kata Dharma
Dharma juga mengaku, jika kerap kali mendengar perkelahian dari rumah pasangan suami istri itu.
"Saya juga sering dengar suara pertikaian mereka.
Cuma si Ayu ini orangnya sabar. Dia tidak pernah menceritakan masalah dia dengan suaminya padahal dia sering ngobrol sama orang rumah saya (istri Dharma)," jelasnya.
Baca juga: 3 Pembobol Rumah Mewah di Batam Ditangkap, Polisi Sita Linggis dan Brankas
Sementara Ketua RT 03 RW 01, Khairul Amri mengatakan, bahwa ia mendapat kabar meninggalnya Ayu Khasiatni setelah mengikuti acara pengajian yang tidak jauh dari rumah Ayu.
Pria 51 tahun itu tak mengelak muncul kabar soal penyebab tewasnya Ayu Khasiatni.
Ada yang bilang kecelakaan saat sedang menggoreng dan terjatuh hingga pisau menancap di lehernya,
Hingga ada yang bilang bahwa tewasnya Ayu adalah akibat dibunuh suaminya.
Kendati demikian, Khairul Amri meminta warga untuk tidak berspekulasi, serta menunggu keterangan resmi dari pihak kepolisian.
"Saya dapat kabarnya selesai salat Isya. Kamis malam Jumat sedang ada acara pengajian tidak jauh dari rumah korban.
Saat itu tetangga korban mengabarkan ke kakak iparnya bahwa si Ayu ditemukan meninggal dunia.
Soal penyebab kematiannya, saya tak berani memberikan keterangan pasti tewasnya Ayu.
Kita tunggu saja hasil dari penyelidikan polisi," ungkapnya.
Pantauan TribunBatam.id, sekira pukul 11.21 WIB, tampak pintu rumah Ayu Khasiatni telah disegel polisi.
Tidak jauh di depan pintu rumah tetangga Ayu terdapat sisa bercak darah.
Selain itu, ada juga jejak telapak kaki yang membekas di permukaan yang terdapat darah
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Pembunuhan di Batam, Ibu Hamil Tewas Ditangan Suami, Pelaku Mengelak Kepeleset,