Muncul Klaster Covid-19 di Sekolah Tasikmalaya, Berawal dari Guru yang Demam, Kini 20 Orang Terpapar
Munculnya klaster penyebaran Covid-19 di sebuah sekolah dilaporkan terjadi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Munculnya klaster penyebaran Covid-19 di sebuah sekolah dilaporkan terjadi di Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kejadian ini bermula saat seorang guru yang mengalami gejala batuk hingga demam yang tetap memaksakan diri masuk ke sekolah.
Akibatnya, kini 20 orang terpapar Covid-19, mulai kepala sekolah hingga siswa.
Baca juga: Klaster Aerobik Muncul di Tasikmalaya, 45 Orang Terpapar Covid-19 Setelah Senam di Papandayan
Sekolah kejuruan
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tasikmalaya, Asep Hendra menuturkan, sekolah yang menjadi klaster ini adalah sekolah kejuruan.
Meski tak melakukan pelajaran tatap muka, guru tetap ke sekolah.
Sedangkan di lingkungan pendidikan tersebut, ada siswa yang masih tinggal di asrama sekolah.
Meski melakukan pelajaran daring, ada beberapa tugas praktikum bidang kejuruan yang diserahkan ke sekolah.
Bermula guru bergejala, 20 orang diketahui positif Covid-19
Asep menuturkan, klaster itu bermula ketika ada guru yang mengalami batuk, pilek, dan demam.
Tetapi, guru tersebut tetap memaksakan ke sekolah.
Ternyata guru yang mengalami batuk pilek itu positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab.
Baca juga: Ingat Klaster Covid Liburan Panjang! Mulai Besok Buruh dan Pekerja Dilarang Pergi ke Luar Kota
Tracing terhadap orang-orang yang berkontak erat dilakukan.
Hasilnya, 20 orang di lingkungan sekolah itu ternyata juga positif Covid-19.
"Orang yang terpapar terus menyebar ke guru lainnya, pegawai TU sampai kepala sekolah di sana. Satu sekolah itu terpapar 20 orang hasil tes swab," kata Asep.
Siswa diduga terpapar saat serahkan tugas
Dalam klaster sekolah ini, ada dua siswa yang ikut terpapar.
Asep menjelaskan, siswa yang terpapar kemungkinan berkontak erat dengan guru-guru di sekolah untuk menyerahkan tugas praktikum.
"Karena ini kan sekolah kejuruan, yang memang ada praktik. Itu kan tidak bisa di-e-mail. Tapi, kami masih belum berani berspekulasi apakah sudah tatap muka atau belum, karena siswa hanya dua yang terpapar," kata dia.
Dari 20 orang yang terpapar, sebagian besar merupakan orang tanpa gejala (OTG).
"Kalau secara keseluruhan para pasien semuanya OTG dan hanya ada satu dua orang mengalami demam, batuk, dan pilek," katanya.
Dia mengatakan, sebanyak 14 orang kini menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Dewi Sartika, Kawalu, Tasikmalaya.
Baca juga: Ada Varian Baru Covid-19, Masyarakat Diingatkan Soal Klaster Liburan Panjang
Sedangkan empat orang guru pulang ke tempat asal untuk menjalani perawatan.
Sisanya melakukan isolasi mandiri.
Dinas Kesehatan Tasikmalaya pun kini terus melakukan tracing kepada orang yang berkontak erat dengan 20 pasien positif Covid-19 itu.
Setidaknya ada 50 orang yang telah menjalani tes swab dan hingga kini masih menunggu hasil.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Guru Memaksa ke Sekolah meski Batuk Pilek, Ternyata Covid-19, 20 Orang dari Kepsek hingga Siswa Positif Corona"
(Kompas.com/Irwan Nugraha)