Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gara-gara Pohon Alpukat, Seorang Wanita Dipukul Kakak Ipar Pakai Gelas Kerapi, Leher Korban Dipiting

Gara-gara pohon alpukat, seorang wanita dianiaya kakak iparnya. Korban dipukul pakai gelas keramik.

Editor: Miftah
zoom-in Gara-gara Pohon Alpukat, Seorang Wanita Dipukul Kakak Ipar Pakai Gelas Kerapi, Leher Korban Dipiting
SCIENCE PHOTO LIBRARY
Ilustrasi penganiayaan- Gara-gara pohon alpukat, seorang wanita dianiaya kakak iparnya. Korban dipukul pakai gelas keramik. 

TRIBUN-MEDAN.com - Gara-gara pohon alpukat, seorang wanita dianiaya kakak iparnya.

Korban dipukul pakai gelas keramik.

Leher korban juga dipiting.

Apa yang dialami keluarga ini, terbilang tak biasa.

Pasalnya, Eli Safitri nekat melaporkan abang iparnya Batara Parulian Pane Alias Ucok, karena perseteruan soal pohon pokat hingga berujung ke pengadilan.

Kini perkara tersebut mulai disidangkan di ruang cakra 4 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jumat (19/3/2021).

Dalam sidang tersebut, Jasa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan saksi korban Eli Safitri.

Berita Rekomendasi

Eli pun menjelaskan bahwa awal mula kejadian tersebut saat ia dan keponakannya Fadli Endicomen, menyambangi rumah Kakak Kandungnya pada 10 Mei 2021 lalu, dengan tujuan ingin mengambil buah pokat serta memangkas sejumlah dahan yang sudah lapuk.

Dikatakan Eli saat itu terdakwa sempat menegurnya agar jangan menebangi pohon pokat tersebut, dan Eli pun memerintahkan keponakannya agar dahan yang dipangkas yang di pinggir jalan saja agar tidak menghalangi pengendara ataupun pejalan kaki.

"Saya bilang ke keponakan udah ambil aja pokat-pokat yang besar, lalu dia (terdakwa) lari menyerang saya, lalu memukuli kepala saya menggunakan gelas keramik sampai terluka," katanya di hadapan majelis hakim yang diketuai Ahmad Sumardi.

Baca juga: Polres dan Kodim Manggarai Barat Dalami Dugaan Penganiayaan Warga oleh Oknum Aparat

Baca juga: Seorang Mahasiswa Diduga Dianiaya hingga Tewas saat Ikuti Diksar Mapala, 16 Orang jadi Tersangka

Baca juga: Pria di Bone Dianiaya Hingga Alami Luka Tebasan di Punggung dan Leher, Pemicunya Gara-gara Sapi

Selanjutnya kata Eli ia pun berusaha melawan, namun saat itu abang iparnya memiting lehernya.

Naasnya kata Eli saat itu banyak warga yang menyaksikan hal tersebut tapi tidak ada yang berusaha memisahkan.

"Satu kampung itu melihat kejadian itu semua pak, tapi tidak ada yang menolong saya satu orang pun," katanya dengan nada emosi.

Lantas, majelis hakim pun menanyakan apa alasan abang iparnya sampai melakukan kekerasan hanya karna pohon pokat.

"Dia gak terima pohon pokat orangtua saya, saya tebang, saya gak tau kenapa," jawab Eli.

Selanjutnya hakim pun menanyakan apakah tudak ada usaha mendamaikan dari kakak Kandungnya. Namun Eli menjawab tidak ada.

"Saya udah ada itikad baik, selama beberapa bulan saya tunggu dia minta maaf, tidak ada dia sampai sekarang minta maaf. Sebulan saya trauma ketakutan, seminggu saya tidak bisa ngapa-ngapain," ucapnya.

Saat dicecar hakim apakah Eli sudah meminta izin sebelum mengambil buah ataupun menebang dahan kepada Kakak Kandungnya yang tinggal di rumah tersebut, Eli menjawab tidak.

"Enggak ada ijin, memang saya salah. Tapi kan ini pohonnya punya orangtua saya," katanya

Hakim ketua pun menimpalinya bahwa karena Eli tidak tinggal di lokasi tersebut harusnya izin dulu kepada kakaknya.

"Itu dia, kecuali kamu tinggal di situ, ini kan kamu tidak tinggal di situ," timpal hakim.

Setelah mendengar keterangan saksi hakim pun menunda persidangan pekan depan.

Berita lain kasus penganiayaan.

(Tribun Medan/Gita Nadia Putri br Tarigan)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Gara-gara Dahan Alpukat, Seorang Pria Tega Memukul Adik Iparnya hingga Alami Trauma

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas