Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ingin Berkuliah dan Berangkatkan Umrah sang Nenek, Gadis Bercadar Rela Jualan Cilok, Ini Kisahnya

Kisah perjuangan hidup datang dari gadis penjual cilok bercadar bernama Casinta.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Ingin Berkuliah dan Berangkatkan Umrah sang Nenek, Gadis Bercadar Rela Jualan Cilok, Ini Kisahnya
Tribun Jabar/Handhika Rahman
Ingin Berkuliah dan Berangkatkan Umrah sang Nenek, Gadis Bercadar Rela Jualan Cilok, Ini Kisahnya 

TRIBUNNEWS.COM - Kisah perjuangan hidup datang dari gadis penjual cilok bercadar bernama Casinta.

Gadis berumur 23 tahun itu rela berjualan cilok untuk meraih impiannya bisa melanjutkan jenjang pendidikan di bangku perkuliahan dan memberangkatkan neneknya umrah.

Casinta sendiri merupakan warga asal Desa Sumuradem Timur, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu yang rela setiap hari berkeliling berjualan cilok.

Ia biasa berjualan sejak pukul 11.00 WIB dengan mendorong gerobak di sekitar desa tempat tinggalnya hingga ke Jalur Pantura dan jalan PLTU.

Gadis itu pun baru pulang sekitar pukul 17.00 WIB.

Aktivitas tersebut rutin ia lakukan sejak dua minggu terakhir.

Baca juga: Kisah Aprilia Manganang 28 Tahun Menjadi Perempuan dan Sekarang Lelaki Sejati, Momen Terindah Saya

Casinta berkeliling menjajakan dagangannya
Casinta berkeliling menjajakan dagangannya (Tribun Jabar/Istimewa )

Casinta mengatakan, awalnya memang ada rasa malu saat memutuskan berjualan cilok.

Berita Rekomendasi

Tidak sedikit juga rekan-rekannya menanyakan dan berpandangan negatif.

"Awal-awal memang ada rasa malu, tapi ana lawan aja gitu, bismillah. Kan, niatnya baik, jualan yang penting halal," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (18/3/2021).

Seiring berjalannya waktu, Casinta mengaku sudah tidak malu lagi berjualan dan justru menikmati aktivitasnya tersebut.

Ia mengatakan, jualan cilok tidak harus laki-laki yang melakukan, perempuan pun bisa melakukan hal yang sama asal ada kemauan.

Ia juga menyampaikan, dengan berjualan cilok, waktu yang dimilikinya tidak banyak tersita.

Seperti untuk beribadah, dan lain sebagainya dengan tetap bisa mendapat penghasilan.

Berbeda saat ia masih bekerja sebelumnya, waktunya habis untuk pekerjaan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas