Sosok Mbah Sulis dan Mbah Nuroh yang Viral di TikTok, Masih Semangat Berjualan Roti di Usia Senja
Viral di Tiktok, pengunggah ungkapkan sosok Mbah Sulis dan Mbah Nuroh yang masih semangat berjualan roti goreng keliling Kota Malang di usia senja.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Akhir-akhir ini sempat beredar sebuah video yang memperlihatkan sepasang lansia yang tetap semangat berjualan di usia senja mereka.
Mereka berjalan beriringan sembari mendorong gerobak yang berisi roti goreng dagangannya.
Setiap harinya mereka berjualan dengan berkeliling Kota Malang, menjajakan roti goreng dagangannya dari pagi hingga sore hari.
Video viral yang menunjukkan sepasang lansia jualan roti goreng tersebut, diunggah oleh akun TikTok @panitiakebaikan pada 7 Januari 2021 kemarin.
Hingga saat ini, Senin (22/3/2021), video tersebut telah ditonton sebanyak 1,1 juta kali dan disukai oleh 152,8 ribu pengguna TikTok.
Baca juga: VIRAL Lansia Berkeliling Jualan Roti Goreng, Menginspirasi Anak Muda untuk Nikmati Hidup Sampai Tua
Baca juga: VIRAL Video Ibu Hamil Pasang Tulisan Agar Pengendara Lain Sabar dan Hati-hati, Ini Cerita Pengunggah
Awal Pertemuan
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, pengunggah bernama Karjo mengatakan, sepasang lansia tersebut bernama Mbah Sulis dan Mbah Nuroh.
Pertemuan Karjo dengan Mbah Sulis dan Mbah Nuroh diawali saat satu di antara timnya yang akan berangkat bekerja.
Ia lalu bertemu dengan sepasang lansia ini.
Kemudian setelah bertanya-tanya, Karjo dan timnya pun memberikan donasi untuk Mbah Sulis dan Mbah Nuroh.
"Pada saat itu kan kita ada tim yang nyebar ke seluruh daerah di Kota Malang. Waktu itu ada salah satu tim yang mau berangkat kerja lalu ketemu beliau di Jalan Kaliurang."
"Terus langsung diwawancara, ditanya-tanya langsung kita kasih donasinya," kata Karjo kepada Tribunnews.com, Senin (22/3/2021).
Baca juga: Viral Pria Gondrong di Bekasi Mampu Gandakan Uang, Polisi Ungkap Pengakuan Istri Pelaku
Baca juga: VIRAL Video Bocah Merengek Kena Tilang Kini Jadi Polisi, Ternyata si Remaja dan Pemuda Orang Berbeda
Program 'Sangune Si Mbah'
Donasi yang diberikan kepada Mbah Sulis dan Mbah Nuroh ini adalah hasil program 'Sangune Si Mbah' (uang saku si Mbah) yang berasal dari donatur.
Setiap bulannya, terdapat para donatur yang mau menyisihkan sedikit rejekinya.
Uang dari para donatur kemudian dikumpulkan dan digunakan untuk donasi kepada para lansia.
Khususnya lansia yang masih harus bekerja di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini.
"Jadi kita ini ada program 'Sangune Si Mbah' dari donatur. Setiap bulan donatur menyisihkan rejeki mereka."
"Untuk didonasikan kepada simbah atau lansia, yang di masa pandemi ini masih mampu untuk bekerja, tidak ngemis, tidak minta-minta," terang pria asal Malang, Jawa Timur ini.
Baca juga: VIRAL Rumah Mewah Dibongkar Maling hingga Keramik Dicuri, Ini Kesaksian Satpam dan Penjelasan Polisi
Baca juga: VIRAL Momen Lucu Acara Lamaran Terhenti karena Keponakan, Pengunggah Sempat Dikira Janda Anak Satu
Jadi Inspirasi Anak Muda
Menurut Karjo, ia merasa terispirasi setelah melihat kebersamaan Mbah Sulis dan Mbah Nuroh.
Di usia senjanya, mereka tetap semangat berjualan demi menyambuh hidup.
Karjo juga menuturkan, berkat Mbah Sulis dan Mbah Nuroh ia bisa belajar bahwa cinta itu universal.
Jika dilakukan bersama dengan senang tanpa kesedihan itu akan menyenangkan.
Baca juga: VIRAL Momen Lucu Acara Lamaran Terhenti karena Keponakan, Pengunggah Sempat Dikira Janda Anak Satu
Baca juga: VIRAL Momen Lucu Lamaran yang Terhenti oleh Ulah Ponakan, Tiba-tiba Minta Dipangku Saat Tukar Cincin
Sehingga bisa lebih menikmati hidup hingga tua nanti.
"Mbah Nuroh dan Mbah Sulis ini menurut saya sangat menginspirasi, untuk kami yang masih muda-muda atau teman-teman yang sudah menikah dan belum menikah."
"Cinta itu universal, kalau dilakukan bersama-sama dengan senang tanpa rasa sedih itu enak. Jadi bisa menikmati hidup sampai tua, sampai kakek nenek," imbuhnya.
Baca juga: Video Traktir Makan di KFC Viral, Wanita Ini Cerita Kedekatannya dengan sang ART dan Ungkap Sosoknya
Baca juga: Viral Video Mesum di Hotel Bogor, Tiap Bulan Rekam 6 Video, Dijual Pelaku di Pornhub
Sosok Mbah Sulis dan Mbah Nuroh
Karjo mengungkapkan, Mbah Sulis dan Mbah Nuroh hanya tinggal berdua di sebuah rumah kontrakan berukuran 3x5 meter persegi di Jalan Diponegoro, Kota Malang, Jawa Timur.
Untuk bisa tinggal di kontrakan tersebut, sepasang lansia ini harus membayar sebanyak Rp 3 juta per tahunnya.
Mereka memiliki dua orang putri, yang satu tinggal di Singosari dan satunya tinggal di Sorong, Papua.
Saat terakhir bertemu, Karjo menceritakan kondisi Mbah Nuroh sedang sakit.
Baca juga: Viral Penampakan Perempuan Rambut Panjang saat Pencarian Korban di Sungai, Basarnas Bali Buka Suara
Baca juga: Viral Video Jaksa Terima Suap Kasus Rizieq Shihab, Mahfud MD Sebut Hoaks, Ini Respons Kejagung
Diketahui, Mbah Nuroh memang menderita sakit jantung dan harus rutin kontrol ke dokter.
Meski demikian, ia masih setia menemani Mbah Sulis keliling Kota Malang untuk berjualan roti goreng.
"Dalam keadaan sakit, Mbah Nuroh tetap setia menemani Mbah Sulis keliling Kota Malang untuk menjual roti goreng."
"Mbah Nuroh diharuskan rutin kontrol satu bulan sekali untuk sakit jantung yang dideritanya," ungkap Karjo.
Setiap harinya mereka berangkat berjualan dari pukul 04.30 WIB pagi hingga 17.30 WIB sore.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)