Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lecehkan Anak di Bawah Umur, 2 Remaja di Pidie Dicambuk Masing-masing 100 Kali sampai Kesakitan

Dua remaja di Pidie, Aceh terbukti melakukan tindakan zina yakni melecehkan anak di bawah umur.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Lecehkan Anak di Bawah Umur, 2 Remaja di Pidie Dicambuk Masing-masing 100 Kali sampai Kesakitan
Serambinews.com/Muhammad Nazar
Proses cambuk masing-masing 100 kali terhadap dua remaja dipusatkan di Kantor Kejari Pidie, Senin (22/3/2021). 

Laporan Muhammad Nazar | Pidie

TRIBUNNEWS.COM - Dua remaja di Pidie, Aceh terbukti melakukan tindakan zina yakni melecehkan anak di bawah umur.

Akibatnya, mereja harus menjalani hukuman cambuk masing-masing 100 kali.

Mereka pun tak kuat menahan sakit hingga sempat meminta agar proses cambuk dihentikan.

Kejaksaan Negeri (Kejari) Pidie mengeksekusi dua remaja dengan 200 kali sebatan rotan yang dipusatkan di Kantor Kejari Pidie, Senin (22/3/2021).

Proses cambuk tersebut mendapat kawalan dari anggota Satpol PP dan WH Pidie dan Hakim Pengawas Mahkamah Syar'yah Sigli, Drs A Aziz.

Kedua remaja yang menjalani sebat itu terbukti secara sah melakukan jarimah zina dengan anak di bawah umur di salah dorsmeer di Kecamatan Pidie.

Baca juga: Kepergok Berbuat Asusila di dalam Mobil, Seorang Oknum PNS dan Wanita Bersuami Dicambuk 20 Kali

Baca juga: Modus Beri Rp 10 Ribu untuk Beli Seblak, Kakek 60 Tahun Lecehkan Siswi SMP di Karawang

Berita Rekomendasi

Majelis hakim menjatuhkan hukuman terhadap RR (19) dan MI (20) masing-masing 100 kali sebatan rotan.

Pantauan Serambinews com, Senin (22/3/2021), sebelum menjalani proses cambuk, Hakim pengawas dari Mahkamah Syar'yah Sigli, A Aziz memeriksa lapisan baju yang dipakai kedua remaja itu.

Juga mengarahkan algojo supaya melakukan sebat sesuai ketentuan qanun.

Remaja RR pertama kali menjalani sebatan rotan. Ayunan rotan dari tangan algojo menyebabkan remaja RR merintih kesakitan.

Sehingga RR dua kali meminta dihentikan cambuk pada sebatan ke-50 dan 80.

Sementara remaja MI juga tak mampu menahan rasa sakit saat silih berganti disebat pakai rotan.

MI tiga kali meminta proses cambuk dihentikan. Adalah pada sebatan ke-23, 43 dan 80. Bahkan, pada sebatan rotan ke-80, remaja MI sempat terjatuh.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas