Ayah yang Lecehkan 5 Putri Kandungnya Meninggal, Korban Pelecehan Ada yang Masih Balita
Ayah yang tega melecehkan lima anak kandungnya di Medan meninggal dunia.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Laporan Wartawan Tribun Medan, Victory Arrival Hutauruk
TRIBUNNEWS.COM - Ayah yang tega melecehkan lima anak kandungnya di Medan meninggal dunia.
S (38) menghembuskan napas terakhirnya di RS Bhayangkara Medan, Rabu (24/3/2021).
Belum diketahui penyebab pasti meninggalnya S, hanya saja ia memang mengalami gangguan kesehatan.
S yang berprofesi sebagai penarik becak bermotor (betor) ini tega melecehkan kelima buah hatinya yang masih di bawah umur. Bahkan ada satu orang yang masih balita.
Kelimanya yakni N (14), VL (13), DN (10), GZ (7), dan NA (4).
Aksi pelecehan ini dilakukan S sejak bulan Oktober 2020 saat korbanya sedang tidur.
Kabar kematian tersangka disebutkan Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Medan, AKP Madianta Ginting terjadi pada Rabu (24/3/2021) subuh.
Baca juga: Pernah Viral Nikahi Model Pakai Mahar Sandal Jepit, Kini Dituduh Lecehkan Wanita, Bakal Dipolisikan
Baca juga: Modus Beri Rp 10 Ribu untuk Beli Seblak, Kakek 60 Tahun Lecehkan Siswi SMP di Karawang
"Iya benar meninggal dunia di RS Bhayangkara. Sebelumnya mengalami gangguan kesehatan," ungkapnya saat dihubungi tribunmedan.com, Kamis (25/3/2021).
Namun, ia tak tahu sakit apa yang telah menyebabkan kematian pelaku 38 tahun tersebut.
"Saya enggak tahu meninggal karena sakit apa, yang tahu yang jaga tahanan. Jadi dia dibawa ke rumah sakit itu Rabu jam 2 pagi terus kami dapat kabar jam 4 pagi udah meninggal," bebernya.
Terkait kelanjutan kasus tersebut, Madianta menerangkan berkas perkara kasus pelecehan ini belum P21.
"Berkasnya belum P21, belum ke pengadilan," cetusnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa tersangka berinisial S (38) terungkap setelah salah satu korban berinisial N dan VL menceritakan kejadian yang menimpanya kepada ibu kandungnya berinisial A ( 38) yang sudah tak serumah lagi dengan tersangka.
Aksi pelecehan ini kerap dilakukan ayah para korban, dan terakhir dilakukan pada 8 Januari 2021 di ruang tamu rumahnya.