Kronologi Guru Ngaji Ditemukan Tewas di Jalan Setapak, Tubuh Penuh Luka, Mulutnya Terbuka
Kronologi guru ngaji ditemukan tewas di jalan setapak area perkebunan. Saat ditemukan, tubuh korban dalam kondisi penuh luka.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kronologi guru ngaji ditemukan tewas di jalan setapak area perkebunan.
Saat ditemukan, tubuh korban dalam kondisi penuh luka.
Selain itu, mulutnya juga terbuka, diduga sebelum tewas korban sempat teriak minta tolong.
Guru ngaji Supriyo asal Dusun Baka Utara, Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang ditemukan tewas saat berangkat yasinan di desanya.
Peristiwa yang dialami pria 50 tahun pada Kamis (25/3/2021) malam, cukup tragis. Pasalnya, luka yang diderita korban sangat parah.
Punggungnya ada luka sayat benda tajam, kaki kanannya hampir putus, kepala sebelah kanan hancur seperti dihantam benda tumpul.
Jenazah korban kali pertama ditemukan di jalan setapak areal perkebunan oleh keponakannya, Misli pada sekira pukul 21.30 WIB.
Baca juga: Nenek 64 Tewas Usai Ceburkan Diri ke Laut, Suami Sempat Beri Obat Penenang, Korban Alami Depresi
Baca juga: Berangkat Yasinan, Guru Ngaji di Lumajang Ditemukan Tewas di Perkebunan, Tubuh Korban Penuh Luka
Begitu ada berita Supriyo dibunuh, warga sekitar langsung geger.
Apalagi Supriyo meninggal dunia dengan cara yang mengenaskan.
Seketika itu, peristiwa mengenaskan dilaporkan ke Polsek Ranuyoso diteruskan ke Satreskrim Polres Lumajang.
Misli yang ditemui di rumah duka, bibirnya terlihat gemetar. Matanya berkaca-kaca ketika diminta bercerita kronologi jenazah pamannya ditemukan.
Ia tak menyangka Supriyo yang dikenal sosok panutan meninggal dunia dengan cara yang mengenaskan.
"Itu semua badannya kena darah, mulutnya keadaan terbuka mungkin saat kejadian teriak minta tolong tapi nggak ada yang tahu karena memang jalannya sepi," kata Misli, Jumat (26/3/2021).
Misli mengatakan, pihak keluarga masih menebak-nebak siapa pembunuh Supriyo.