Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswi Sekolah Pelayaran di Makassar Gantung Diri, Sebelumnya Cari Info Cara Gantung Diri di Google

Ibunya histeris melihat sang anak tergantung dengan tali yang diikat palang balok kayu

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Siswi Sekolah Pelayaran di Makassar Gantung Diri, Sebelumnya Cari Info Cara Gantung Diri di Google
Pixabay
ILUSTRASI 

Laporan Wartawan Tribun Mataram Salma Fenty

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -  Teriakan Idawati memecah keheningan petang, Selasa (23/3/2021).

Teriakan itu dipicu saat Idawati melihat putrinya berinisial I (19) tergantung di kamarnya.

Petang itu, sekitar pukul 18.00 WITA, ketika Idawati berusaha mencari keberadaan anaknya.

Siswi yang kini menempuh pendidikan di sekolah pelayaran Institut Queen Makassar ini ternyata ada di dalam kamar.

Namun, bukan dalam keadaan hidup melainkan sudah tak lagi bernyawa.

Tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.

BERITA REKOMENDASI

Hanya luka sepanjang 5cm yang menjadi bukti dirinya bunuh diri.

Baca juga: Kasus Penipuan Investasi Emas di Indonesia, Oknum Polisi Jepang Pembocor Informasi Bunuh Diri

Perempuan 19 tahun ini ditemukan tergantung dengan seutas tali nilon berwarna putih di kamar orangtuanya.

"Korban dicari sekira Maghrib.

Kemudian ditemukan di dalam kamar sudah dalam keadaan tergantung dan meninggal dunia," kata Kapolsek Awangpone AKP Agus.

Ibunya histeris melihat sang anak tergantung dengan tali yang diikat palang balok kayu.

Terdapat sebuah kursi plastik merah yang diduga tempat bertumpu sebelum gantung diri.

Ibunda I lalu berteriak meminta tolong.

Menantu Idawati, Suardi (29) spontan menurunkan korban dan melepas jeratan tali yang menjerat leher.

Sempat Mengaji Siang Hari

Penemuan jasad I yang tewas gantung diri tentu membuat keluarga terutama sang ibu terpukul.

Pihak keluarga kaget saat menemukan I meninggal dunia karena saat siang hari sebelum kejadian nahas itu, I masih terlihat mengaji.

Keluarga masih melihat I mengaji sekira pukul 14.00 Wita.

Luka 5cm di Leher

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kata AKP Agus, tidak ditemukan tanda kekerasan lain di tubuh korban.

Hanya ada luka sepanjang lima centimeter di bagian leher.

Baca juga: Nenek 64 Tewas Usai Ceburkan Diri ke Laut, Suami Sempat Beri Obat Penenang, Korban Alami Depresi

Dari hasil keterangan dokter, luka tersebut bekas jeratan tali.

"Tak ada luka lain, hanya luka bekas jeratan tali sepanjang 5 centimeter di bagian leher," ujarnya.

Kapolsek Awangpone AKP Agus mengatakan dari hasil keterangan ibu korban, korban diduga mengalami depresi dan sakit kepala selama tiga bulan terkahir.

"Korban sudah tiga bulan mengalami depresi. Dia saat ini menempuh pendidikan di sekolah pelayaran Makassar," katanya.

Lanjut dia, korban tak pernah memeriksakan diri ke dokter.

Dia pulang ke Bone dan hanya berdiam diri, sering termenung dan bersedih.

Histori Google : Cara Gantung Diri

Dari informasi yang dihimpun, I rupanya sempat mencari cara gantung diri melalui handphonenya.

Histori di google itu seolah jadi pertanda keputusasaan yang tengah menghinggapi I.

"Dari cerita anak-anak sekitar, ada yang melihat histori pencarian handphone korban mengenai tata cara gantung diri di google.

Memang ada saya dengar, tapi saya belum lihat langsung," beber AKP Agus.

I baru setahun lulus dari sekolah menengah atas (SMA) dan mengambil jurusan IPA.

Saat ini dia melanjutkan pendidikan di sekolah pelayaran Queen Institut Makassar.

Saat masih duduk di bangku SMA, almarhumah I lulus menjadi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) tingkat Kabupaten Bone tahun 2018. Ia masuk dalam pasukan 45.

Ketua Purna Paskibra Indonesia (PPI) Bone, FIrdaus Kasim mengucapkan duka cita atas meninggalnya I.

"Kami dari keluarga besar PPI Bone menyampaikan turut bela sungkawa atas kematian I. Almarhumah mengikuti Paskib tahun 2018," ucapnya Rabu (24/3/2021).

Di mata Firdaus, almarhumah I ini sosok penyabar.

Selama latihan Paskibraka dua tiga tahun silam, dia tak mengeluh. Orangnya juga disiplin.

"Almarhumah ini penyabar. Tekun, ulet dan disiplin.

Tidak pernah membuat kesalahan selamat mengikuti pelatihan Paskibraka," katanya.

DISCLAIMER

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/

(TribunMataram.com/ Salma)

Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Siang Masih Ngaji, Malamnya Siswi di Makassar Tewas di Kamar Ortu, Histori Google Ungkap Segalanya,

Sumber: Tribun Mataram
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas