Sejarah Gereja Katedral Makassar: Gereja Tertua di Sulsel yang Terkena Bom 2 Kali
Berikut adalah sejarah Gereja Katedral Makassar. Gereja tertua di Sulsel yang terkena bom dua kali.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Daryono
Pemugaran itu selesai 1941 dengan bentuk bangunan seperti saat ini.
Baca juga: Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq Kecam Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar
Pembangunan Gereja Katedral
Dikutip dari laman resmi Gereja Katdral Makassar, arsitek gereja ialah seorang Perwira Zeni bernama Swartbol.
Setelah pondasi tembok diselesaikan, perwira itu berangkat ke Eropa.
Lalu ia digantikan oleh seorang ahli pengairan bernama S. Fischer.
Namun pekerjaannya beberapa kali dirombak karena ia tidak tahu banyak mengenai arsitektur gotik yang digambar Swartbol.
Pembangunan gereja ini juga melibatkan seorang pemborong keturunan China bernama Thio A Tek.
Pembangunan sempat ditunda beberapa bulan karena rangka jendela dari besi tidak kunjung tiba dari Netherland.
Akhirnya setelah besi tiba, langsung dipasang di lubang jendela yang sudah disiapkan lebih dulu.
Dalam waktu satu bulan, bangunan gedung selesai dengan menara kecil dari besi dan 20 menara mini sebagai perhiasan di pinggir atap.
Pada tahun 1923, seorang dermawan Mr.Scharpff menghadiahkan tiga buah lonceng dan dipasang dimenara besi yang besar, disebelah selatan gereja.
Baca juga: Bom Bunuh Diri Gereja Makassar Disorot Media Asing, Singgung Pemboman di Surabaya dan Bali
Pemugaran Gereja Katedral Tahun 1939
Gereja Katedral mempunyai kapasitas tempat duduk sebanyak 200 buah.
Dengan kapasitas tersebut, tidak cukup lagi untuk menampung seluruh umat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.