"Karena posisi kamar salat gandeng dengan toko. Saya biasa jaga toko," ujarnya.

Ia mengaku tidak memaksa korban saat melancarkan aksinya.

"Korban tidak saya tarik, saya hanya pegang pundaknya, saya cium, kalau mau ya sudah terus ke kamar," katanya.

Ditanya kenapa tega melakukan perbuatan itu ke para korban, MHY lagi-lagi menjawab nafsunya memuncak saat melihat korban.

"Nafsu saya sudah memuncak, beberapa kali 'minta' ke istri nggak boleh," ujarnya.

Kapolres Blitar Kota, AKBP Yudhi Hery Setiawan menyatakan para korban semua anak perempuan dengan usia rata-rata 10 tahun atau masih pelajar SD.

"Sementara jumlah korban perkara dugaan pelecehan terhadap anak dengan tersangka MHY ada enam anak perempuan rata-rata usia 10 tahun," kata n saat rilis kasus itu, Senin (29/3/2021).

Keenam korban, yaitu, (nama samaran) Melati (10), Mawar (12), Seroja (10), Violet (10), Nira (10), dan Fresia (9). Keenam korban masih tetangga pelaku.

Baca juga: Seorang Petani Rudapaksa Anak Gadisnya yang Masih di Bawah Umur, Dilaporkan Korban dan Istrinya

"Pelaku pekerjaan swasta dan memiliki toko di rumah. Aksi pelecehandilakukan di rumah pelaku saat kondisi sepi," ujar Yudhi.

Dikatakannya, pelaku melakukan aksi pencabulan ketika para korban sedang berbelanja di tokonya.

Modus pelaku, yaitu, dengan cara tidak memberikan uang kembalian belanja kepada korban.

Kemudian, pelaku menarik tangan korban menuju ke rumah dan melecehkannya. Selesai beraksi, pelaku baru memberikan uang kembalian belanja kepada korban.

Menurut Yudhi, polisi masih mendalami perkara dugaan pelecehan terhadap anak.

Polisi menduga pelaku mengidap pedofilia mengingat para korban masih di bawah umur.

"Masih kami teliti termasuk melakukan tes psikologi kepada pelaku karena para korban masih di bawah umur," ujarnya.

Berita lain terkait kasus pelecehan

(SuryaMalang.com/Samsul Hadi)

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul KISAH 6 Siswi SD Dicabuli Berulang di Nglegok Blitar, Si Kakek Predator Anak Pernah Kepergok Istri