Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketika Harga Cabai Makin Pedas, Para Petani di Desa Pucuk Mojokerto Borong Sepeda Motor Hingga Mobil

Paling banyak petani cabai yang memborong kendaraan motor berada di Dusun Pucuk yang wilayahnya lebih luas dan mayoritas penduduknya adalah petani.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ketika Harga Cabai Makin Pedas, Para Petani di Desa Pucuk Mojokerto Borong Sepeda Motor Hingga Mobil
Surya.co.id/Mohammad Romadoni
Petani cabai di Desa Pucuk, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto sedang memanen cabai. Harga cabai melambung justru menjadi berkah bagi sejumlah petani cabai di Mojokerto. 

Jahimin menduga musim hujan jadi penyebab naiknya harga cabai.

Namun, tahun lalu dengan kondisi musim hujan yang sama, cabai tidak semahal hari ini.

"Tahun kemarin enggak setinggi ini," pungkas Jahimin.

Sudah 2 Pekan

Seperti diketahui, harga cabai rawit di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, melonjak. Lonjakan harga disebut pedagang sudah terjadi sejak dua pekan silam.

"Kalau sekarang sudah ganti harga, sekarang cabai rawit merah seharga Rp 90 ribu. Sehari bisa naik Rp 10-15 ribu," kata Danti (25), salah seorang pegadang di Pasar Beringharjo, Kamis (24/2/2021).

Dia mengatakan, sebelum mengalami kenaikan harga, harga cabai rawit merah berkisar Rp 75.000 sampai Rp 85.000.

CABE MERAH - Warga tengah memilih cabe rawit merah di Pasar Nangka, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (4/3/2021). Harga cabe rawit merah saat ini mencapai Rp 140.000 per kilogram. Sejumlah pedagang mengeluh tingginya harga cabe tersebut, karena berimbas sepinya pembeli. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
CABE MERAH - Warga tengah memilih cabe rawit merah di Pasar Nangka, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (4/3/2021). Harga cabe rawit merah saat ini mencapai Rp 140.000 per kilogram. Sejumlah pedagang mengeluh tingginya harga cabe tersebut, karena berimbas sepinya pembeli. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (WARTAKOTA/Angga Bhagya Nugraha)
BERITA REKOMENDASI

Sedangkan untuk cabai keriting merah di Pasar Beringharjo Rp 50 ribu, cabai hijau keriting Rp 20 ribu.

Kenaikan harga disinyalir karena cuaca, ditambah lagi ada permintaan lebih dari kota lain seperti Jakarta, sehingga Yogyakarta hanya mendapatkan pasokan sedikit dan membuat kenaikan harga.

"Jakarta meminta kirim (cabai) jadi di sini dapatnya sedikit akhirnya harga naik, pembeli sekarang ya mengurangi jumlah belinya," kata dia.

Hal serupa juga disampaikan oleh pedagang lain, yaitu Wasingah dirinya menjual dengan harga yang sama untuk cabai rawit merah Rp 90.000.

"Cabai merah Rp 65.000, cabai teropong Rp 35.000, cabai rawit merah Rp 90.000. Banyak yang rusak karena musim hujan," kata dia.

Baca juga: Sudah Terjadi Dua Pekan, Harga Cabai Rawit Merah di DIY Melonjak hingga Rp 90.000 per Kg

Baca juga: Petani Warnai Cabai Rawit Pakai Cat Semprot, Awalnya Pakai Cairan Cengkih, Kades Minta Maaf


Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Daerah Istimewa Yogyakarta Yanto Aprianto, menyampaikan kenaikan harga cabai rawit merah mulai naik sejak Januari 2021.

"Januari mulai merangkak naik," katanya.

Untuk data harga kemarin, dia menyampaikan harga cabai rawit merah di tiga pasar yaitu Pasar Kranggan, Beringharjo, Demangan rata-rata di harga Rp 86 ribu.

"Rata-rata di ketiga pasar Rp. 86.000, untuk cabe rawit merah sedangkan rawit hijau di kisaran Rp 63.500. Kenaikan harga dipicu karena cuaca musim penghujan dan permintaan konsumen juga untuk sekarang baru memasuki musim tanam. Untuk cabe merah keriting diharga Rp 46.000 dan cabe konsumsi Rp 44.500," kata dia. (Surya/Kompas.com/Tribunjakarta)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Tangguk Untung saat Harga Cabai Melambung, Petani di Mojokerto Disebut Beli Puluhan Motor dan Mobil

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas