Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Petani Belikan Anak Avanza Seharga Rp 145 Juta: Saya Tak Menyangka dari Hasil Panen Cabai

Petani cabai bernama Listyono (56) tak pernah menyangka bisa membelikan mobil untuk anaknya dari hasil panen.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Cerita Petani Belikan Anak Avanza Seharga Rp 145 Juta: Saya Tak Menyangka dari Hasil Panen Cabai
Surya.co.id/Mohammad Romadoni
Petani cabai di Desa Pucuk, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto sedang memanen cabai. Harga cabai melambung justru menjadi berkah bagi sejumlah petani cabai di Mojokerto. 

Menurut dia, paling banyak petani cabai yang memborong kendaraan motor tersebut berada di Dusun Pucuk yang wilayahnya lebih luas dan mayoritas penduduknya adalah petani cabai.

Setidaknya, ada lima dusun di Desa Pucuk yaitu Dusun Wotgaru, Dusun Pucuk paling besar, Dusun Brejel Lor, Dusun Brejel Kidul dan Dusun Kwarigan.

Dari jumlah penduduk di Desa Pucuk sekitar 1.100 KK (Kepala Keluarga) sekitar 95 persen bekerja sebagai petani yang rata-rata mempunyai lahan cabai.

Mereka menanam cabai di lahan persawahan pribadi dan sebagian manfaatkan lahan tanaman kayu putih milik Perhutani.

Pedagang menata tumpukan cabai di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020). Harga cabai terus melonjak tinggi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Harga cabai merah keriting di pasar itu mengalami kenaikan menjadi Rp 65.000/kg dari sebelumnya Rp 35.000/kg. Sedangkan untuk harga cabai rawit merah mengalami kenaikan menjadi Rp 60.000/kg dari sebelumnya Rp 30.000/kg. Tribunnews/Irwan Rismawan
Ilustrasi cabai (Tribunnews/Irwan Rismawan)

"Paling banyak ya di Dusun Pucuk itu petani cabai yang beli kendaraan, ada yang merenovasi atau membangun rumahnya dari hasil panen cabai," jelasnya.

Nanang menyebut harga cabai dalam masa panen di Dawarblandong tahun 2021 ini memang relatif bagus dan bertahan lama hampir 1,5 bulan.

Harga cabai rawit ditingkat petani dari Rp.50 ribu saat awal panen pada Februari yang terus merangkak naik hingga puncaknya mencapai Rp.90 ribu sampai Rp.95 ribu per kilogram.

Berita Rekomendasi

Apalagi, saat itu di luar daerah minim ketersediaan cabai sehingga petani di Dawarblandong beruntung mempunyai banyak pasokan.

"Sekali panen memperoleh 2 sampai 3 kwintal itu setiap seminggu sekali kalau dikalikan sekitar Rp.24 juta dan bisa sampai 10-12 kali panen," bebernya.

Dikatakan Nanang, para petani cabai ramai-ramai membeli kendaraan baru secara bertahap sejak bulan Maret 2021.

Baca juga: Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono Minta Pemerintah Stabilkan Harga Cabai

"Alhamdullilah tahun 2021 ini masyarakat Desa Pucuk panen cabai banyak jadi hampir setiap hari beli sepeda motor," terangnya.

Selain itu, lanjut dia, sebagian petani cabai juga menggunakan uang dari hasil panen cabai rawit untuk membangun rumahnya.

"Ya tahun ini memang banyak masyarakat yang merenovasi dan membangun rumahnya dari hasil panen cabai," pungkasnya.

Pemerintah Desa Pucuk menyambut antusias saat warganya mendadak kaya mendapat rezeki dari keuntungan hasil pertanian sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petani cabai di Dawarblandong.

"Pemdes sangat senang dengan hasil pertanian masyarakat di Desa Pucuk jadi petani bisa makmur," kata Nanang.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Tangguk Untung saat Harga Cabai Melambung, Petani di Mojokerto Disebut Beli Puluhan Motor dan Mobil

(Surya.co.id/ Mohammad Romadoni)

Berita lainnya seputar Kabupaten Mojokerto.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas