Viral Video Pemuda Menyiksa Satwa Langka Simpai, BKSDA Sumbar Lakukan Investigasi
Video sekelompok pemuda yang menyiksa satwa langka Simpai sampai menjerit viral di media sosial, BKSDA Sumbar lakukan investigasi.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Video sekelompok pemuda yang melakukan penyiksaan terhadap satwa langka, viral di media sosial.
Video tersebut awalnya diunggah di Instagram Story akun @bksda_sumbar, Rabu (31/3/2021).
Dalam keterangannya, akun @bksda_sumbar meminta partisipasi masyarakat jika mengetahui lokasi dan pelaku yang ada dalam video.
Baca juga: Viral Foto Kakek Penjual Tempe Jadi Korban Penipuan, Uang Rp 20 Ribu Dibawa Kabur Orang
Baca juga: VIRAL Video Lucu Bocah Berdandan ala Tuyul, Berawal dari Kebanyakan Bedak, Ini Kisahnya
"DICARI. Bagi yang tau lokasi dan pelaku, mohon info kan ke @bksda_sumbar ya.." tulis akun @bksda_sumbar dalam keterangan videonya.
Dalam video berdurasi selama 28 detik itu, terlihat sekelompok pemuda menyiksa seekor primata yang diduga satwa langka itu.
Diketahui, lokasi dalam video tersebut berada di tepi sungai dalam sebuah hutan.
Terlihat ada empat orang pemuda dalam video tersebut.
Seorang pemuda yang tidak mengenakan baju itu tampak menarik ekor satwa langka itu.
Sembari menyiksa dengan menarik ekornya, beberapa pemuda lain yang ada di video terlihat tertawa terbahak-bahak.
Padahal, satwa langka itu terdengar sampai menjerit seakan kesakitan hendak melepaskan diri.
Baca juga: VIRAL Peziarah Dibuntuti Puluhan Pengemis Anak-anak: Bukan Jadi Belas Kasih Malah Jadi Kesal
Baca juga: VIRAL Kisah Gadis 19 Tahun Telat Haid 7 Bulan karena Stres dan Banyak Pikiran, Ini Saran dari Dokter
Suara tertawa para pemuda pun masih terdengar saat satwa langka itu kesakitan.
Di akhir video, terlihat satwa langka itu berusaha kabur setelah dilepaskan oleh pemuda yang menarik ekornya.
Video tersebut pun sempat diunggah ulang oleh akun Instagram pecinta satwa lain dan menjadi sorotan.
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, petugas di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar), Adek Hendra Nazar membenarkan adanya peristiwa tersebut.