Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nurwaeni Senang Putranya Dikabarkan Selamat: Lega, Tapi Tetap Khawatir karena Belum Melihat Langsung

Kabar kapal yang ditumpangi anaknya bertabrakan dan tenggelam di laut sangat membuatnya syok.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Nurwaeni Senang Putranya Dikabarkan Selamat: Lega, Tapi Tetap Khawatir karena Belum Melihat Langsung
Tribun Jabar/Handhika Rahman
Nurwaeni (40), warga Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Salah seorang anaknya menjadi korban tabrakan MV Habco Pioneer dengan kapal nelayan Barokah Jaya. Beruntung sang putra masuk daftar korban selamat. 

TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Nurwaeni (40) begitu cemas saat tahu anaknya yang masih remaja menjadi korban tabrakan kapal nelayan di perairan Indramayu.

Minggu (4/4/2021), sejak pagi buta, ia sudah berada di tempat pelelangan ikan (TPI) Eretan, menanti kabar tentang anaknya.

Kecemasan pun berubah menjadi semringah saat seorang kerabatnya mengabarkan bahwa Eriyanto (16) selamat.

"Saya ingin langsung peluk kalau ketemu nanti," kata Nurwaeni.

"Lega banget, tapi tetap khawatir karena belum melihat langsung," kata dia.

Nurwaeni mengaku sudah kehilangan anak pertamanya yang meninggal beberapa waktu lalu.

Itu sebabnya, kabar kapal yang ditumpangi anaknya bertabrakan dan tenggelam di laut sangat membuatnya syok.

Berita Rekomendasi

Nurwaeni terus menangis sepanjang malam.

Ia pertama kali mendengar kabar itu pada Sabtu (3/4/2021) pukul 17.00 WIB.

Dadanya mendadak sesak, air matanya pun tak kuasa dibendung.

Eriyanto, kata Nurwaeni, masih duduk di bangku kelas 2 SMP.

Eriyanto sudah dua kali ikut melaut.

Posisi tabrakan kapal di perairan Balongan, Indramayu, Sabtu (3/4/2021). Saat itu, kapal nelayan Barokah Jaya menabrak kapal Habco Pionner sehingga menyebabkan kapal nelayan itu terbalik.
Posisi tabrakan kapal di perairan Balongan, Indramayu, Sabtu (3/4/2021). Saat itu, kapal nelayan Barokah Jaya menabrak kapal Habco Pionner sehingga menyebabkan kapal nelayan itu terbalik. (Tribun Jabar/Handhika Rahman)

Tujuannya menjadi ABK demi membantu perekonomian keluarga.

"Waktu yang pertama kan dia dapat Rp 200 ribu, itu uangnya dikasihkan semua ke saya. Katanya buat ibu saja," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas