Pengakuan Pria yang Tebas Bocah 9 Tahun, Sebut Tak Tega: Khawatir Tersiksa, Sekalian Saya Bunuh
Pelaku yang tebas bocah 9 tahun saat tidur membuat pengakuan. Ia mengaku tak tega pada anak tersebut.
Editor: Miftah
Sebelum bergegas pulang, sarung samurai yang ia tinggal di teras rumah korban, tak lupa dibawa pulang.
Pengakuan pelaku
UA mengaku menyesal karena telah membunuh anak-anak.
Padahal kata dia, sasaran utama yang akan dibunuh oleh dia adalah ayah korban.
Rencananya, ayah korban akan dilukai dengan keji hingga tewas.
Samurai itu ia beli kepada seseorang di luar Pulau Madura melalui via online seharga Rp 2.5 juta.
"Yang beli samurai itu sekitar tujuh bulan lalu. Awalnya dibuat pajangan saja di rumah," kata UA.
UA mengaku tidak tega sewaktu ingin membunuh anak korban.
Sebab, bukan anak korban yang menjadi sasarannya.
Melainkan ayah korban.
"Sebenarnya saya tidak tega waktu mengetahui orang yang saya tebas ternyata masih anak-anak. Karena khawatir takut tersiksa meski hidup, jadi sekalian saya bunuh," tutupnya.
Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan, pembunuhan anak di bawah umur ini, dipicu karena pelaku sakit hati kepada Ayah korban.
Awalnya, masalah sakit hati tersebut membara di hati pelaku, bermula dari konflik percekcokan antara dua keluarga, yaitu antara keluarga pelaku dan keluarga korban.
Kata dia, sehari sebelum terjadinya pembunuhan, pelaku sempat datang ke rumah korban untuk mencari Ayah korban.