6 Ekor Anjing Pelacak Dikerahkan Cari Jasad Korban Banjir di Ile Ape Kabupaten Lembata
Pada tahap pertama 3 ekor anjing pelacak itu melakukan pencarian mayat korban di lokasi banjir dan longsor desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
TRIBUNNEWS.COM, LEWOLEBA - Hingga hari keempat pasca musibah banjir bandang dan tanah longsor, Minggu 4 April 2021 lalu, proses pencarian jasad korban di Ile Ape, Kabupaten Lembata masih terus dilakukan.
Selain menggunakan alat excavator untuk membongkar bebatuan dan reruntuhan rumah, pencarian jasad korban juga dilakukan dengan mengerahkan 3 ekor anjing pelacak (SAR Dog) yang didatangkan dari Mabes Polri dan 4 ekor anjing pelacak dari Basarnas.
Komandan Lapangan Tim SAR Ipda Sugiono yang memimpin pencarian di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, menerangkan Mabes Polri menurunkan 6 ekor anjing pelacak.
Rinciannya 3 ekor ditugaskan mencari jasad korban di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur dan 3 ekor lainnya yang dikerahkan mencari korban hilang di Ile Ape, Kabupaten Lembata.
Menurut Ipda Sugiono, pada tahap pertama 3 ekor anjing pelacak itu melakukan pencarian mayat korban di lokasi banjir dan longsor Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape.
Anjing pelacak yang didatangkan memang sudah dilatih khusus untuk mengendus mayat yang masih terkubur longsor atau reruntuhan rumah.
Pencarian akan dilakukan hingga semua korban hilang ditemukan kembali dalam keadaan apapun.
Di Waimatan, pencarian jasad korban yang diduga masih terkubur longsor dilakukan dengan empat anjing pelacak milik Basarnas sejak hari ini.
Isran, Koordinator Lapangan Tim SAR Gabungan mengatakan Tim SAR Gabungan, dalam pencarian sejak pagi hari, berhasil menemukan enam jasad korban bencana di Desa Waimatan.
Pencarian menggunakan tiga excavator untuk membongkar timbunan bebatuan dan tanah longsor yang mengubur pemukiman warga.
"Ada banyak material besar dari atas gunung," katanya.
Baca juga: 2 Jam Tertimpa Pohon & Tertimbun Lumpur, Kornelia Berhasil Diselamatkan Ayah dari Banjir Bandang NTT
Baca juga: Menlu Singapura Ucapkan Belasungkawa Atas Bencana Banjir Bandang dan Longsor di NTB dan NTT
Isran mengatakan Tim SAR gabungan yang terdiri dari Personel Basarnas, Personel Polres Lembata, TNI, Anggota BPD Kabupaten Lembata, PMI dan para relawan akan melakukan pencarian sampai semua jasad ditemukan.
"Sesuai undang-undang pencarian dilakukan selama tujuh hari tapi apabila ada tanggap darurat dari pemerintah daerah maka kita mengikuti dari pemerintah daerah," paparnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.