Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gempa di Malang, Pasutri di Lumajang Meninggal Dunia Tertimpa Reruntuhan Batu Besar

pasutri di Lumajang tertimpa batu besar saat melintasi jalan perbukitan Piket Nol dengan sepeda motor

Editor: Sanusi
zoom-in Gempa di Malang, Pasutri di Lumajang Meninggal Dunia Tertimpa Reruntuhan Batu Besar
Surya
Tangkapan layar detik-detik Warga Lumajang meninggal tertimpa batu besar yang jatuh dari bukit akibat Gempa Malang, Sabtu (10/4/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Sepasang suami-istri (pasutri) di Lumajang tertimpa batu besar saat melintasi jalan perbukitan Piket Nol dengan sepeda motor, Sabtu (11/4/2021).

Pasutri yang meninggal akibat terkena batu besar yang longsor akibat guncangan gempa bumi yang terjadi di selatan Kabupaten Malang.

Kedua pasutri itu yang diketahui bernama Ahmad Fadholi dan istrinya, Sri Yani warga Kecamatan Tempursari menjadi korban longsoran material batu di kilometer 56, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Tidak banyak informasi yang diperoleh dari kronologis saat pasutri itu tertimpa batu.

Hanya saja diperkirakan saat gempa terjadi sejumlah bebatuan dari atas bukit runtuh.

Hingga akhirnya, batu berdiameter 2 meter jatuh hingga mengenai dua orang itu.

Saat kejadian, Ahmad Fadholi langsung meninggal di tempat. Badannya dan motor terjepit di batu raksasa.

BERITA TERKAIT

Sedangkan istrinya, Sri Yani mengalami luka-luka di badan. Saat itu, warga bersama pengendara yang lewat langsung menolong korban.

Sang suami dibawa ke ruang jenazah RSUD Pasirian, Lumajang. Sedangkan istrinya dilarikan ke RSUD dr Haryoto.

Sayangnya, meski tim medis sudah memberikan perawatan, nyawa Sri Yani pun ikut melayang.

"Iya benar, istrinya juga meninggal barusan," kata Joko Sambang Kabid Kedaruratan dan Rekotijensi BPBD Kabupaten Lumajang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, pusat gempa berada di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang.

Pusat gempa yang berada di lepas pantai memiliki kedalaman 25 kilometer. Menurut BMKG, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

Gempa ini juga dilaporkan terasa di Blitar, Kediri, Trenggalek, Jombang, Ngawi, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar, Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, Turen, dan Banjarnegara.

Susul Suaminya, Sri Yani Akhirnya Meninggal, Mereka Tertimpa Batu Besar Saat Gempa Landa Jawa Timur

Sri Yani akhirnya menghembuskan napas terakhir menyusul sang suami yang lebih dulu berpulang.

Mereka adalah korban gempa yang melanda beberapa wilayah Jawa Timur.

Sebelumnya dikabarkan sepasang suami-istri pengendara sepeda motor asal Lumajang tertimpa batu besar saat melintasi jalan perbukitan Piket Nol, kilometer 56, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.Sabtu (11/4/2021).

Pasutri tersebut diketahui bernama Ahmad Fadholi. Istrinya, yakni Sri Yani. Mereka adalah warga Kecamatan Tempursari.

Baca juga: Suasana di Tunjungan Plaza Saat Gempa Guncang Surabaya

Ilustrasi Gempa Pangandaran, Waspada Dampak Kerusakan
Ilustrasi Gempa Pangandaran, Waspada Dampak Kerusakan (Shutterstock)

Satu batu berdiameter 2 meter jatuh hingga mengenai pasutri tersebut yang sedang mengendarai motor.

Saat kejadian, Ahmad Fadholi langsung meninggal di tempat. Badannya dan motor terjepit di batu raksasa.

Sedangkan istrinya, Sri Yani mengalami luka-luka di badan. Saat itu, warga bersama pengendara yang lewat langsung menolong korban.

Sang suami dibawa ke ruang jenazah RSUD Pasirian, Lumajang. Sedangkan istrinya dilarikan ke RSUD dr Haryoto.

Baca juga: Imbas Guncangan Gempa, Batu Besar Jatuh dari Bukit Timpa Pasutri Pengendara Motor

Meski tim medis sudah memberikan perawatan, nyawa Sri Yani pun tak tertolong.

"Iya benar, istrinya juga meninggal barusan," kata Joko Sambang Kabid Kedaruratan dan Rekotijensi BPBD Kabupaten Lumajang.

Sementara, diberitakan sebelumnya dari data terbaru BPBD Lumajang akibat gempa siang tadi (10/4/2021) sebanyak 5 orang meninggal dunia.

Dua diantaranya pengendara sepeda motor yang tertimpa batu saat melintasi Jalan Piket Nol. Sementara 3 orang lainnya warga Kecamatan Tempursari yang tewas akibat tertimpa bangunan rumah.

Sementara selain korban jiwa, gempa ini juga mengakibatkan 1 orang luka berat dan 10 orang lainnya mengalami luka-luka ringan.

"11 orang itu semua warga Kecamatan Tempursari," pungkasnya.

Tiga kabupaten terdampak gempa

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut 6 kecamatan di 3 daerah di Jawa Timur terdampak parah gempa magnitudo 6,7 pada Sabtu (10/4/2021) siang.

Selain di Kabupaten Malang, juga Lumajang dan Kabupaten Blitar.

"Catatan sementara ada 6 kecamatan yang terdampak parah dari gempa siang tadi. Selain di Malang, juga di Lumajang dan Kabupaten Blitar," kata Khofifah Sabtu malam di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Di Kabupaten Malang, kata Khofifah, dampak paling parah terjadi di Kecamatan Dampit dan Kecamatan Jabung. Di Kabupaten Lumajang terdapat di Kecamatan Tempursari dan Kecamatan Pronojiwo. Sementara di Kabupaten Blitar terdapat di Kecamatan Wates dan Kecamatan Binangun.

Laporan BMKG terkait gempa yang menggucang beberapa wilayah di Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021).
Laporan BMKG terkait gempa yang menggucang beberapa wilayah di Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021). (BMKG)

Dari laporan yang masuk hingga pukul 16.30 WIB, tidak hanya rumah warga dan fasilitas pendidikan. Di Malang dan Blitar juga ada fasilitas kesehatan yang terdampak parah.

"Seperti RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar serta Puskesmas Turen yang terdampak cukup berat," terangnya.

Dia juga menerima laporan ada juga warga yang meninggal dunia dari Kecamatan Tempursari Kabupaten Lumajang maupun Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang karena tertimpa longsoran saat gempa terjadi.

Tim BPBD Kabupaten Kota dan juga dari BPBD Provinsi Jatim kata Khofifah sudah turun ke titik-titik yang membutuhkan reaksi tanggap kebencanaan dan evakuasi.

"Kami sudah mengirimkan tim untuk turun langsung ke titik-titik yang mengalami dampak parah. Lokasi pengungsian juga akan disiapkan jika dibutuhkan," jelasnya.

Khofifah juga meminta warga Jatim waspada terhadap potensi gempa susulan yang dimungkinkan akan terjadi.

"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, namun jangan takut berlebihan sebagai antisipasi gempa susulan," ucapnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, pusat gempa berada di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang.

Pusat gempa yang berada di lepas pantai memiliki kedalaman 25 kilometer. Menurut BMKG, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

Gempa ini juga dilaporkan terasa di Blitar, Kediri, Trenggalek, Jombang, Ngawi, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar, Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, Turen, dan Banjarnegara.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kronologi Pasutri di Lumajang Meninggal Tertimpa Batu Raksasa Akibat Gempa di Malan dan Kompas.com dengan judul Khofifah Sebut 6 Kecamatan di 3 Kabupaten di Jatim Terdampak Parah Gempa Malang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas